Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Kementerian Kesehatan urusan Vaksinasi Covid-19 mengatakan, pelaksanaan program vaksinasi dosis lanjutan untuk memperkuat antibodi (booster) akan selesai akhir tahun ini.
Menurutnya, penetapan target itu berdasarkan pertimbangan masih banyak Penduduk Indonesia yang belum mendapat dua kali suntikan Vaksin Covid-19 atau vaksinasi primer.
“Targetnya sampai akhir Desember 2022, karena masih menunggu yang sekarang masih ada yang belum vaksin dosis pertama dan kedua,” ujarnya melalui pesan singkat, Sabtu (15/1/2022).
Data penerima vaksin Covid-19 per hari ini, Sabtu (15/1/2022), sebanyak 175,6 juta orang sudah mendapat vaksin dosis pertama (84,3 persen).
Sedangkan yang sudah dua menerima dua dosis sekitar 119,4 juta orang atau sekitar (57,3 persen) dari target 208,2 juta orang yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
Berdasarkan aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi booster, salah satu syarat penerima suntikan dosis ketiga; minimal sudah enam bulan vaksinasi dosis lengkap.
Maka dari itu, pemerintah, kata Dokter Nadia, tetap fokus mengejar target penerima vaksinasi primer khususnya kelompok masyarakat lanjut usia.
“Target kami vaksinasi primer bisa diselesaikan setidaknya sampai akhir Maret 2022,” tegasnya.
Seperti diketahui, pemerintah mulai hari Rabu (12/1/2022), melaksanakan program vaksinasi Covid-19 booster.
Merujuk rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO), booster bisa menggunakan vaksin sejenis atau vaksin berbeda jenis dengan dosis pertama dan kedua, sesuai ketersediaan vaksin.
Di Indonesia, program vaksinasi booster menggunakan metode heterolog atau jenis vaksin berbeda.
Pada tahap awal, ada tiga alternatif serta jenis vaksin yang siap dipakai sebagai booster, yaitu Vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Alternatif pertama, untuk orang yang vaksinasi primernya merek Sinovac, vaksin boosternya setengah dosis Vaksin Pfizer.
Kedua, orang yang vaksinsi primernya Vaksin Sinovac juga bisa mendapat booster setengah dosis Vaksin AstraZeneca.
Lalu, alternatif ketiga, orang yang vaksinasi primernya Vaksin AstraZeneca, boosternya setengah dosis Vaksin Moderna.
Pemerintah mengklaim sudah mengamankan stok vaksin booster sebanyak 113 juta dosis, dari total kebutuhan sebanyak 230 juta dosis.(rid/ipg)