Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur masih memburu pelaku penendang sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru, Lumajang.
“Hingga saat ini kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku,” kata Kombes Polisi Gatot Repli Handoko Kabid Humas Polda Jatim dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (13/1/2022).
Gatot menyatakan pengejaran pelaku penendang sesajen dilakukan ke sejumlah daerah, termasuk tempat asalnya, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia berharap pelaku segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang telah diperbuatnya.
“Sampai sekarang pelaku belum menyerahkan diri. Kami berharap pelaku segera menyerahkan diri,” katanya seperti yang dilansir Antara.
Video penendangan sesajen di Gunung Semeru itu sempat viral di media sosial, salah satunya Twitter. Video yang diunggah akun @Setiawan3833 pada Sabtu (8/1/2022) lalu hingga saat ini mendapat 10,1 ribu like dan 3,800an retweet.
Bahkan Alissa Qotrunnada, putri sulung dari Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid, sempat mengomentari unggahan tersebut dan mengkritisi tindakan itu.
Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh. Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja. https://t.co/TuHPkvz9jA
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) January 9, 2022
Sebelumnya, Polda Jatim telah membentuk tim untuk mengejar seorang pria yang menendang sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru, Lumajang tersebut.
Gatot mengatakan pihaknya juga sedang melakukan pencarian dan memantau media sosial orang yang menaikkan video pria penendang sesajen tersebut.
Mengenai identitas relawan yang menendang sesajen itu, Kombes Gatot belum bisa menjelaskan lebih rinci.
Pihaknya pun memberi imbauan kepada masyarakat maupun relawan agar menjaga kondusivitas di sekitar area bencana Gunung Semeru.
“Karena kan selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, dan mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ,” ujarnya.(ant/tin/ipg)