Jumat, 22 November 2024

Program Kartu Prakerja Dorong Kewirausahaan Anak Muda Jatim

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Airlangga Hartarto Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Miftakhul Huda, penerima Kartu Prakerja Gelombang 8 saat acara dialog di Surabaya, Kamis (13/1/2022). Foto: Istimewa

Awal pandemi Covid-19, Maylinda Rachma Sari dirumahkan dari pekerjaan sebagai petugas fotokopi di sebuah perusahaan. Mengetahui adanya program Kartu Prakerja, perempuan 26 tahun asal Sidoarjo ini segera mendaftar dan berhasil diterima di Gelombang 9. Setelah mendapatkan ilmu tentang bisnis dari berbagai pelatihan yang diikuti, Maylinda memutuskan untuk berwirausaha dan melihat usaha cetak foto dan fotokopi sebagai peluang, karena lokasi tempat tinggalnya dekat dengan sekolah dan kelurahan.

“Dana insentif yang saya terima digunakan sebagai modal usaha untuk mencicil kredit pembelian berbagai peralatan seperti laptop, alat laminating, dan printer. Saat ini usaha saya sudah berjalan selama lebih dari satu tahun,” kata Maylinda.

Lain lagi cerita Miftakhul Huda, penerima Kartu Prakerja Gelombang 8. Awalnya Huda bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah pabrik, namun harus diberhentikan karena pandemi Covid-19. Sempat galau karena tidak memiliki pekerjaan, Miftakhul mendapatkan informasi tentang adanya program Kartu Prakerja dari media sosial.

Setelah mendapatkan insentif, dana tersebut ia pergunakan untuk memulai modal usaha berjualan pakaian. Saat ini usahanya sudah berjalan selama satu tahun lebih dan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pelatihan komputer yang diikuti berguna dalam pembukuan dan merapikan data penjualannya.

Ada juga testimoni menarik dari Pamekasan, Madura. Nuriyah menghabiskan saldo bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta rupiah hingga habis tak tersisa. Dengan pelatihan ‘Sukses Kembangkan UMKM Hingga Kebanjiran Order’, perempuan 27 tahun ini makin percaya diri dalam mengembangkan wirausaha dengan memproduksi dan berjualan makanan ringan berupa rengginang.

Kisah-kisah sukses sebagai penerima manfaat Program Kartu Prakerja itu tersampaikan dalam dialog Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dengan perwakilan alumni Program Kartu Prakerja di Surabaya, Kamis (13/1/2022).

Maylinda, Huda, dan Nuriyah hanya sedikit contoh dari 1.070.706 penerima Program Kartu Prakerja di Jawa Timur selama dua tahun pertama pelaksanaan program ini. Dari 22 gelombang pada 2020-2021, Jawa Timur menjadi daerah penerima Program Kartu Prakerja terbesar kedua di Indonesia.

“Kami mendorong alumni Program Kartu Prakerja untuk menekuni dunia wirausaha. Kalau mereka sudah berani memulai usaha, kami bantu pembiayaan UMKM dengan pola Kredit Usaha Rakyat (KUR), baik yang super mikro, mikro, maupun usaha kecil,” kata Airlangga Hartarto.

Airlangga menambahkan, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengumumkan bahwa plafon penyaluran KUR untuk tahun 2022 ditingkatkan menjadi Rp373,17 triliun, dengan suku bunga tetap sebesar 6 persen.

“Dari berbagai penuturan para alumni kita juga tahu bahwa proses untuk mendapatkan Kartu Prakerja sangat adil. Pendaftar mencoba terus hingga berhasil memperoleh kesempatan sebagai penerima. Selain adil, juga jujur, karena ikut sendiri. Tidak pakai joki, karena kalau pakai joki akan ditangkap,” tegas Menko Perekonomian berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Kepada para alumni Kartu Prakerja, Airlangga menekankan tips menjadi pengusaha sukses harus ulet, jangan takut gagal, serta berani berutang.

“Tak ada orang yang berusaha langsung sukses. Proses itu merupakan bagian dari keberhasilan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Denni Puspa Purbasari Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyatajan bahwa insentif yang telah dikucurkan kepada peserta dari Jawa Timur sebesar Rp2,6 triliun diyakini dapat membantu ekonomi rumah tangga penerima manfaat, memperkuat ketahanan pangan, dan menciptakan multiplier effect terhadap perekonomian daerah,

“Menariknya lagi, sebanyak 76 persen penerima dari Jawa Timur menggunakan insentif untuk modal usaha, seperti Maylinda, Huda, dan Nuriyah,” kata Denni.

Data Manajemen Program Kartu Prakerja mencatat Pelatihan Penjualan dan Pemasaran (Digital Marketing), seperti Bisnis Online Shop, Menjadi YouTuber Profesional, dan Strategi Marketing Bisnis menjadi pelatihan yang paling digemari peserta Program Kartu Prakerja di Jawa Timur

“Sebanyak 98 persen Penerima Kartu Prakerja di Jawa Timur menganggap program ini meningkatkan kompetensi dan pengetahuan, keterampilan, serta soft-skill. Selain itu, 96 persen peserta menganggap Program Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan,” urai doktor ekonomi lulusan University of Colorado at Boulder, Amerika Serikat ini.

Hasil Survei Evaluasi juga menyebutkan, 77,6 persen peserta mengaku Program Kartu Prakerja tepat sasaran dan akan melampirkan sertifikat pelatihan Kartu Prakerja saat melamar kerja.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs