Bank Jatim Tertarik Bahas Kondisi Investasi dan Perbankan di SSEF 2018

Satu diantara pendukung terselenggaranya Suara Surabaya Economic Forum (SSEF) 2019 yakni Bank Jatim. Revi Adiana Silawati Pimpinan Divisi dan Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Bank Jatim Bank Jatim, sebelum naik panggung, Revi mengatakan pihaknya mendukung karena dia mengaku tertarik mengenai tema yang diusung SSEF tahun ini.

“Saat awal ditawarkan rencana partnership ini, kami tertarik dengan topik yang akan dibawakan, yaitu mengenai tantangan ekonomi di 2019,” sebutnya sebelum memberi materi seputar perbankan di SSEF, Rabu (5/12/2018).

Revi menambahkan, bagi dunia perbankan, tahun 2019 yang juga merupakan tahun politik, masyarakat akan bertanya-tanya tentang atmosfer investasi dan ekonomi tahun depan.

“Saya rasa acara ini tepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat tersebut. Apalagi dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, dikenal, dan sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jatim,” ungkapnya.

Mengenai prediksi perekonomian, menurut Revi, akan ada beberapa turbulensi yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia, mulai perang dagang, geopolitik, kenaikan suku bunga, harga minyak, sampai perkembangan kurs.

“Sedangkan secara nasional, mengenai suku bunga, ini juga berdampak terhadap perekonomian dan perencanaan ekonomi kita. Belum lagi trade war antara Tiongkok dan Amerika,” ujar Revi.

Dia juga menyebutkan perekonomian indonesia tahun ini sudah mencapai titik positif, yakni neraca perdagangan kita cukup kuat, cadangan devisa cukup bagus, APBN juga msih di ring positif. Bahkan saat pertumbuhan ekonomi global di angka 3,9 Indonesia sudah 4 koma sekian.

Mengenai tantangan di dunia perbankan, menurut Revi, isu utama adalah digitalisasi dan fintech. Dengan adanya forum ini, dia berharap pertanyaan masyarakat mengenai ekonomi global dan nasional dapat terjawab, terutama bagi para anak muda. “Sama-sama bersiap. Kita juga ingin meraih antusiasme millennials dengan kesiapan kita di bidang teknologi.” (den/dim/rst)