Jumat, 22 November 2024

Dishub Jatim Kembangkan Alat Seperti Black Box untuk Truk Kontainer dan Bus AKAP/AKDP

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Kecelakaan mobil dengan truk kontainer di Tol Satelit arah Dupak, Rabu (14/7/2021). Dishub Jatim kembangkan alat untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan seperti ini. Foto: dok/suarasurabaya.net

Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur sedang mengembangkan alat peningkat keselamatan kendaraan besar seperti truk barang dan bus penumpang. Alat ini diproyeksi akan berfungsi layaknya black box di dalam pesawat terbang.

Arjani Hia Putra Kasie Keselamatan Jalan Dishub Provinsi Jatim menyebutkan, penerapan teknologi autonomus vehicle pada beberapa alat transportasi memang sudah diterapkan di luar negeri.

Penerapan kemudi otomatis ini, kata dia, sudah jamak ada di kereta api, kapal laut, juga pesawat terbang. Sejumlah perusahaan kendaraan roda empat pribadi pun sudah menerapkan ini.

“Untuk di mobil, memang sudah ada beberapa mobil yang menerapkan. Tapi untuk mobil besar saya kira belum banyak,” ujarnya ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (8/1/2022) malam.

Salah satu kelengkapan dari sistem autonomus vehicle adalah keberadaan kamera di dashboard sebagai perekam setiap kejadian di dalam mobil.

“Nah, itu yang sedang kami kembangkan. Kami pakai teknologi face recognition untuk melihat pengemudi. Jadi kalau pengemudi ngantuk, bisa kami pantau dan kami lakukan teguran-teguran berupa alarm misalnya,” katanya.

Arjani mengatakan, teknologi berupa kamera yang dinamai Mobile Digital Video Recording (MDVR) itu sudah siap digunakan. Namun saat ini masih tahap sosialiasasi kepada perusahaan-perusahaan terkait.

“Ini baru kami sosialisasikan. Untuk tahap awal ke beberapa perusahaan. Asosiasi truk di Jatim maupun perusahaan-perusahaan angkutan lainnya. Nantinya, alat ini akan merekam perjalanan seperti black box di pesawat,” katanya.

Alat bernama MDVR yang akan terkoneksi dengan Command Center Room Dishub Jatim itu nanti akan melakukan pencatatan, perekaman riwayat perjalanan kendaraan.

“Dari depan seperti apa, kemudian di dashboard pengemudi seperti apa, kalau di dalam bus ada penumpang juga bisa direkam. Lalu yang penting lagi, terkait peringatan pada blind spot,” katanya.

Truk dengan dimensi yang lebar biasanya terdapat blind spot atau titik buta, yang mana sopir tidak bisa melihat apa yang sedang ada di sekitar kendaraan yang mereka kemudikan dari spion.

“Jadi ketika mobil-mobil besar di bagian samping yang tidak terlihat di spion ada pejalan kaki, atau sepeda motor, dengan alat ini driver akan mendapatkan alarm atau peringatan,” ujarnya.

Seperti black box pesawat, otoritas angkutan jalan bisa mengunduh seluruh rekaman MDVR yang terpasang di beberapa bagian kendaraannya bila terjadi kecelakaan atau sesuatu yang merugikan orang lain.

“Sehingga dengan rekaman itu bisa kami cek seperti apa kejadiannya. Jadi kami tidak membeli unit baru seperti autonomus vehicle yang masih di angan-angan tadi, tapi kami sediakan alat dan aplikasinya untuk kendaraan besar ini,” katanya.

Dishub Jatim, kata Arjani, akan terus mengembangkan teknologi MDVR ini untuk mencapai fungsi-fungsi yang lain seperti mengetahui berat maupun dimensi muatan truk.

“Masih kami kembangkan posisinya untuk AI (artificial intelligent) yang terkait dengan data-data truk kendaraan. Paling tidak (dengan alat yang dikembangkan sekarang, red), nantinya kami bisa memantau ukuran muatan di kendaraan,” katanya.

Sayangnya, Arjani belum mau membocorkan kapan alat yang dikembangkan itu benar-benar diterapkan untuk kendaraan-kendaraan besar di Jawa Timur.

“Kita tunggu saja tanggal mainnya. Karena ini memang masih bertahap, kami baru kasih bocoran lah. Ini sesuai pesan Ibu Gubernur, bagaimana pemerintah atau OPD bisa mengembangkan teknologi dalam lingkup kerjanya masing-masing. Bagi dinas perhubungan, ini hal-hal yang termasuk peningkatan keselamatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Arjani pun berharap, penerapan MDVR itu bisa berjalan baik dan mendapat dukungan positif dari asosiasi seperti Organda, Apkrindo, juga perusahaan pengangkut semen, besi, pipa, juga peti kemas yang rawan kecelakaan.

Ke depan, dengan adanya inovasi seperti ini, kami berharap kecelakaan lalu lintas untuk kendaraan besar ini bisa berkurang. Bahkan menuju zero accident,” katanya.(den/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs