Jumat, 22 November 2024

Khofifah: Pemprov Jatim Sudah Menggelontor 75 Ribu Liter Minyak Goreng

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat menggelar operasi pasar stabilisasi harga minyak goreng di Sidoarjo, Kamis (6/1/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar minyak goreng di Halaman TK Al Ahmad di Kelurahan Magersari, Sidoarjo, Kamis (6/1/2022).

Dalam operasi pasar minyak itu tersedia 600 paket minyak berisi total sebanyak 1.200 kantong minyak kemasan sederhana masing-masing seberat 1 liter.

Minyak subsidi Pemprov Jatim itu dibandrol dengan harga Rp12 ribu per kantong. Pembeli wajib menunjukkan KTP dan hanya boleh beli dua kantong.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, Disperindag Jatim sudah mendistribusikan minyak goreng untuk menjaga stabilisasi harga.

Dia mengeklaim, Disperindag sudah mendistribusikan 75.312 liter minyak goreng sejak 14 Desember 2021 sampai 4 Januari 2022.

Selain oleh Disperindag Jatim, minyak goreng seharga Rp14 ribu per kilogram itu distribusikan oleh kabupaten/kota dan oleh produsen ke masyarakat.

Hari ini, kata Khofifah, selain operasi pasar 1.200 liter minyak goreng seharga Rp12 ribu per liter di Sidoarjo, Pemprov juga menggelarnya di Surabaya.

Ada sebanyak 800 liter atau 800 kemasan minyak goreng dengan harga Rp12 ribu yang dihadirkan dalam operasi pasar di Kota Pahlawan.

“Harapannya ini bisa membantu stabilisasi harga minyak goreng di masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/1/2022).

Saat ini harga pasaran minyak goreng antara Rp18.000-19.000 per liter. Pemprov yang tadinya menjual Rp14 ribu per liter menambah subsidi Rp2 ribu menjadi hanya Rp12 ribu per liter.

Khofifah berharap, dalam waktu dekat ada program intervensi stabilisasi harga minyak goreng dari pemerintah pusat sehingga harganya kembali ke angka maksimal Rp14.000 per liter.

Khofifah menyaksikan operasi pasar minyak goreng itu didampingi Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo dan Drajat Kepala Disperindag Jatim.

Mantan Mensos itu kembali mengatakan, naiknya harga minyak goreng dipengaruhi harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang meningkat jadi 1.340 dolar AS per metrik ton.

Dia pun memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kenaikan harga minyak goreng terjadi secara global, dan pemerintah sedang mencari solusinya.

Khofifah menyampaikan, saat ini Pemprov Jatim tengah menunggu pasokan minyak subsidi dari Pemerintah Pusat.

“Harapannya minggu depan (minyak goreng subsidi) sudah bisa diakses masyarakat,” katanya.

Kenaikan harga minyak goreng, diakui Khofifah, turut menyebabkan terjadinya peningkatan angka inflasi di Provinsi Jawa Timur.

“Kondisi kenaikan ini (minyak goreng) bersamaan dengan kenaikan cabai rawit dan telur jadi pemicu inflasi pada November dan Desember 2021,” ujarnya.

Berdasarkan data BPS Jatim per 3 Januari 2022, Jawa Timur mencatatkan tingkat inflasi 2,45 persen. Angka ini lebih tinggi dari 2020 dan 2019 yang masing-masing 1,44 persen dan 2,12 persen.

Pada Desember 2021, dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Jatim naik 0,69 persen. Yaitu dari 106,52 pada November 2021 jadi 107,26 pada Desember 2021.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs