Sabtu, 23 November 2024

Khofifah Segera Koordinasikan Percepatan Rekonstruksi Jembatan Putus di Lumajang dengan PUPR

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama Bupati Lumajang saat meninjau jembatan putus akibat banjir lahar dingin Rabu (5/1/2021). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur meninjau jembatan di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang yang putus akibat banjir lahan dingin Semeru.

Seperti diketahui, jembatan di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari itu putus diterjang banjir disertai aliran lahar dingin Semeru akibat tingginya intensitas hujan pada Minggu (2/1/2022).

Thoriqul Haq Bupati Lumajang, kepada Suara Surabaya sempat menjelaskan, aliran lahar dingin Semeru kali itu mencapai titik lebih jauh hingga ke Desa Jugosari, Candipuro dan Desa Gondoruso, Pasirian.

Dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net Kamis (6/1/2022), Khofifah melakukan peninjauan jembatan itu didampingi Bupati Lumajang pada Rabu (5/1/2021) kemarin.

Dia melihat langsung kondisi robohnya jembatan penghubung desa itu sembari mendiskusikan upaya percepatan proses rekonstruksi jembatan supaya masyarakat bisa punya akses lagi.

Khofifah mengatakan, dia akan berusaha semaksimal mungkin berkoordinasi dengan Kementerian PUPR berkaitan rekonstruksi jembatan itu. Karena lokasi jembatan terdampak ada di wilayah BBWS Brantas.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga memastikan bahwa proses evakuasi dua warga setempat yang selamat meski sempat terjebak aliran Sungai Regoyo berhasil dilakukan sehari setelah peristiwa.

Tidak hanya melakukan peninjauan jembatan dan memastikan tuntasnya proses evakuasi korban terdampak banjir lahar dingin, Khofifah juga memberikan santunan kepada sejumlah warga Lumajang.

Dia berikan bantuan tali asih senilai total Rp180 juta itu kepada 18 orang keluarga atau ahli waris korban meninggal akibat APG Semeru, atau masing-masing keluarga mendapatkan Rp10 juta.

“Tentu kita semua kembali ikut berduka, berbelasungkawa bahwa dalam musibah awan panas Gunung Semeru tanggal 4 Desember yang lalu ada saudara-saudara kita yang dipanggil ke haribaan Allah subhanahuwata’ala,” imbuhnya.

Dia pun memberikan dukungan moril kepada para ahli waris agar sabar, tabah dan ikhlas menerima cobaan. Ada yang kehilangan suami, istri, atau sanak saudara lainnya.

“Mudah-mudahan semuanya dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah. Keluarganya diberikan keikhlasan, kesabaran, dan kekuatan. Dan kami semua merasa kehilangan,” ujar Khofifah.

Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Forkopimda Lumajang yang berupaya keras memberi yang terbaik bagi masyarakat terdampak APG Semeru.

“Terima kasih atas kerja profesional, kerja dari seluruh tim di Pemkab Lumajang, Pak Bupati dengan rencananya sangat terukur. Pak Dandim juga demikian, Pak Kapolres demikian, seluruh tim, semuanya,” katanya.

Tinjau Dapur Umum di Pengungsian

Rabu kemarin, Khofifah juga sempat meninjau dapur umum di tempat pengungsian Lapangan Candipuro. Dia memastikan permakanan bagi para pengungsi layak dan tercukupi.

Pada masa transisi tanggap darurat ini, Khofifah menaruh perhatian utama pada permakanan bagi anak-anak dan lansia terdampak APG Semeru yang masih mengungsi.

Khofifah melihat langsung pengolahan bahan makanan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana), TKSK, dan relawan, turut membungkus nasi dan sempat mencicipi makanan yang disajikan untuk pengungsi.

Menurut Mantan Menteri Sosial itu, makanan yang dimasak di Dapur Umum Lapangan Candipuro sangat layak dan higienis, serta mampu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan lansia korban APG.

“Alhamdulillah, ini enak sekali. Saya senang melihat proses memasak dan bahan makanan yang bersih. Insya Allah, dengan sinergitas kita semua, korban APG Semeru yang masih di pengungsian tidak akan kekurangan gizi,” ujarnya.

Sekadar informasi, Dapur Umum Lapangan di Lumajang yang dikelola Dinas Sosial Jatim itu mampu memproduksi 3.000 bungkus makanan dalam sehari yang langsung diantar ke tempat pengungsian.

Masih ada sejumlah titik pengungsian di Lumajang. Di antaranya di SMP Negeri 1 Candipuro, SMA Negeri 1 Candipura, SD Jarit 1, SMP Negeri 2 Pasirian, Balai Desa Sumber Wuluh, dan Balai Desa Candipuro.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs