Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bantu Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lapangan Thor, GOR Pancasila, Selasa (28/12/2021).
M. Fikser Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, menjelaskan secara detil, per hari bantuan PKH di Kota Surabaya diberikan kepada 40.000 warga dan perluasan PKH ada 3.000 warga. Sedangkan BPNT ada 60.000 warga.
“Jadi untuk BPNT ini yang dibagi itu ada bonus November – Desember. Kurang lebih, kalau setiap bulan dapat Rp 200 ribu, artinya kalau ditambah bonus itu bisa dapat Rp 800 ribu per orang,” kata Fikser.
Fikser menjelaskan, penyaluran bantuan ini berdasarkan data yang didapat dari Kemensos RI, kemudian data tersebut akan diverifikasikan ke perbankan terkait. Setelah secara keseluruhan data terverifikasi, kemudian akan disampaikan ke masing-masing kecamatan dan disampaikan ke warga.
Lantas bagaimana dengan adanya data yang tidak sinkron dari Kemensos RI dengan Pemkot Surabaya? Fikser menyampaikan, solusi yang diberikan oleh pemkot adalah, bagi warga yang sudah masuk daftar tanda bayar, akan tetap dibayarkan.
“Makanya ini kita evaluasi, kami mengupayakan warga yang sudah masuk di dalam tanda bayar tapi tidak punya kartu KKS, itu nanti diurus pihak perbankan, agar bantuan bisa segera tersalurkan,” jelasnya.
Sementara itu Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya yang terjun langsung melayani warganya mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga Surabaya saat ini berdasarkan data dari Kemensos RI. Wali Kota Eri memastikan bantuan tersebut bisa tersalurkan seluruhnya pada selasa (28/12/2021).
“Kita 24 jam di sini. Saya akan berkoordinasi terus dengan camat kalau ada daftar nama yang disebutkan, kemudian orangnya tidak hadir, maka akan kita minta datang ke sini (Lapangan Thor),” katanya.
Dalam penyaluran bantuan PKH dan BPNT tersebut, Wali Kota bersama jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya terjun langsung saling bahu membahu. Di Lapangan Thor, ia tampak sibuk memanggil satu persatu nama warganya.
“Ayo pak, bu, agak dipercepat. KTP-nya disiapkan biar tidak terlalu lama nunggu,” ucap Eri.
Eri menjelaskan, warga Surabaya yang diperbolehkan datang ke Lapangan Thor adalah warga yang sudah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan sudah terdaftar di kelurahan dan kecamatan. Jika belum memiliki kartu KKS, maka akan diminta melapor ke RT/RW, kelurahan dan kecamatan.
“Kalau merasa tidak mampu bisa langsung melapor ke kelurahan. Saya dan Bu Mensos juga sudah menyampaikan, data itu harus ada verifikasi bersama antara RT/RW, kelurahan dan kecamatan,” ujarnya.
Bantuan itu sebelumnya dipusatkan di kantor kelurahan dan kecamatan Kota Surabaya. Agar lebih cepat tersalurkan, Pemkot Surabaya kemudian menempatkan penyaluran bantuan dari Kemensos RI secara terpusat di lapangan Thor, GOR Pancasila. Dengan cara ini, warga yang menerima bantuan PKH dan BPNT juga merasa mudah.
Salah satu warga Kecamatan Gubeng, Elmania pun turut merasakan kemudahannya ketika mengambil bantuan. Menurut Elmania, dengan cara terpusat tidak membutuhkan waktu lama, hanya dengan 5 menit, ia bisa langsung menerima data untuk verifikasi di bank terkait.
“Lebih mudah dan gampang, tadi datang langsung diarahkan ke tenda per kecamatan langsung dilayani kemudian dapat data verifikasinya,” kata Elmania. (man/ipg)