Pemerintah Indonesia melakukan berbagai strategi untuk mencegah penyebarluasan infeksi Virus Corona B.1.1.529 atau Varian Omicron. Salah satunya, memperketat akses masuk pelaku perjalanan luar negeri.
Mulai pertengahan September 2021, penumpang pesawat udara dari luar negeri hanya bisa mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dan Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.
Untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyiapkan Bandara Juanda, di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai akses masuk baru.
“Kepala BNPB sudah menyiapkan kesiapan Bandara Juanda sebagai pintu masuk baru bagi WNI di luar negeri yang akan pulang ke Tanah Air,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan Koordinator Penanganan Covid-19 Wilayah Pulau Jawa dan Bali, sore hari ini, Senin (20/12/2021), sesudah rapat kabinet terbatas, di Jakarta.
Kemudian, pemerintah juga menyiapkan sejumlah fasilitas karantina untuk orang-orang dari luar negeri yang baru datang di Indonesia.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan pemerintah akan menambah waktu karantina pelaku perjalanan luar negeri dari 10 hari menjadi 14 hari.
Kebijakan penambahan durasi karantina akan diberlakukan kalau terjadi peningkatan kasus infeksi Omicron yang signifikan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Luhut menambahkan, pemerintah terus memantau perkembangan penyebaran Omicron setiap minggunya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Virus Corona hasil mutasi yang pertama kali terdeteksi di Botswana, sudah menyebar di 97 negara.
Sekarang, Varian Omicron paling banyak penyebarannya di Inggris. Dalam sepekan terakhir, tercatat ada 37 ribu kasus di Inggris. Lalu, di Denmark ada sekitar 15 ribuan kasus, di Norwegia dua ribuan kasus, dan di Afrika Selatan 1.300an kasus.(rid/iss/ipg)