Jumat, 22 November 2024

Gus Yahya Tegaskan Tidak Ada Capres Cawapres dari PBNU di Pemilu 2024

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU. Foto: NU.or.id

KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan tidak ada calon presiden atau wakil presiden dari PBNU pada Pemilu 2024 mendatang.

“Saya tidak mau ada calon presiden dan wakil presiden dari PBNU,” kata pria yang akrab disapa Gus Yahya ini di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Gus Yahya merupakan salah seorang kandidat kuat sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Lampung, 22-23 Desember 2021.

“Mari istirahat dulu, mari sembuhkan dulu luka-luka dan mengutuhkan kembali polarisasi yang sudah terjadi,” pesan Gus Yahya, mengutip dari Antara.

Baca juga: Muktamar NU di Lampung Tetap Digelar 23-25 Desember 2021

Dia menegaskan, yang perlu dilakukan saat ini adalah mengembalikan marwah NU dengan cita-cita peradaban yang mulia bagi seluruh umat manusia.

“Salah satu cara memperjuangkan adalah kemaslahatan Indonesia,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya tidak menyangkal jika ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan PBNU untuk kepentingan pribadi hingga kepentingan politik.

“Mari kita gunakan cara berpikir Gus Dur dengan mengutamakan kepentingan bangsa. Beliau tidak pernah peduli dengan kepentingan sendiri atau kelompok,” katanya.

Namun, ia menegaskan tidak berprasangka negatif terhadap berbagai macam kepentingan itu, karena bagi dia hal yang wajar.

“Setiap orang punya kepentingan, tetapi bagaimana saya ajak untuk mengejar kepentingan masing-masing melalui cara untuk membawa maslahat untuk semua orang,” jelas Gus Yahya.

Baca juga: PW dan PCNU se-Sumsel Dukung Gus Yahya Maju Menjadi Ketum PBNU

Menurut dia, perlu dilakukan adalah mencari cara agar berbagai macam kepentingan itu dapat terlayani dan di sisi lain, kemuliaan yang di cita-citakan juga tercapai dan terlayani dengan baik.

Gus Yahya menyebut salah satu alasannya maju sebagai ketua umum PBNU untuk menghidupkan kembali idealisme, visi, dan cita-cita KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Ini merupakan momentum sangat tepat untuk menghadirkan kembali Gus Dur,” ungkapnya.

Kata dia, idealisme, visi dan cita-cita Gus Dur masih relevan sampai sekarang. Secara sosiologis, Gus Yahya melihat hal itu masih akan relevan hingga puluhan tahun.

Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Gus Yahya Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan KH Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU saat ini.

Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.

Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.(ant/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs