Jumat, 22 November 2024

Dinas Pendidikan Jawa Timur Minta SMA/SMK Reguler Berikan Pembelajaran Ketarunaan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Gubernur Jawa Timur meresmikan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jawa Timur yang berlokasi di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (19/12/2021). Foto: Humas Pemprov Jatim

Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, penguataan bela negara dan kesamaptaan tidak hanya dilakukan oleh SMA yang berstatus Taruna saja. Pihaknya meminta kepala SMA/SMK di Jawa Timur untuk memberikan pembelajaran ketarunaan meskipun berstatus sekolah reguler.

“Alhamdulillah kami meminta kepada semua kepala SMA/SMK agar diberikan pembelajaran ketarunaan. Tidak harus menunggu berstatus SMA/SMK taruna, dan Alhamdulillah di Banyuwangi sudah merespon,” kata Wahid saat mendampingi Gubernur Jawa Timur meresmikan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jawa Timur yang berlokasi di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (19/12/2021).

Lebih lanjut, Wahid menyebut ada tiga lembaga yang memberikan penambahan pembelajaran ketarunaan secara mandiri. Seperti SMAN 1 Giri Taruna Bangsa yang bekerjasama dengan tiga matra yakni Polri terkait pembelajaran kelalulintasan, UU ITE, masalah miras dan juga narkoba. Selanjutnya TNI AD terkait bela negara dan TNI AL terkait kemaritiman.

Lembaga kedua yakni, SMAN Taruna Santri yang bekerjasama dengan ponpes Darussholah ada penambahan ketarunaan plus pembelajaran keislaman. Terakhir SMAN Rogojampi Taruna Budaya yang bekerjasama dengan elemen kesenian dan kebudayaan yang berada di Banyuwangi.

“SMA-SMA Taruna ini juga bekerjasama dengan RS untuk menjaga kesehatan siswanya,” terangnya.

Selain peresmian SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Wahid juga menerangkan jika dilakukan prosesi pembaretan untuk peserta didik baru. Di mana sekitar 90 persen peserta didik berasal dari Jawa Timur, sedangkan sekitar 10 persen nya merupakan siswa dari luar provinsi Jawa Timur.

Secara rinci Wahid menyebut, proses pembaretan tersebut dilakukan usai proses penerimaan yang sangat ketat. Seperti seleksi administratif, tes fisik, tes kesehatan, tes psikologi, dan tes potensi akademik.

“Siswa yang dinyatakan diterima selanjutnya harus mengikuti masa basis, di mana siswa dikarantina selama 3 bulan untuk mendpatkan pembelajaran awal tentang kesamaptaan dan kepemimpinan untuk menyiapkan mental dan fisik.” terangnya.

Masa basis ini, lanjut Wahid diakhiri dengan pembaretan sebagai simbol siswa telah lulus dan siap mengikuti proses belajar di SMAN 2 Taruna Bhayangkara yang merupakan sekolah boarding school.

“Dengan pembaretan ini, masyarakat juga bisa melihat bahwa siswa SMAN 2 Taruna Bhayangkara memiliki sosok yang tangguh, disiplin dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur meresmikan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jawa Timur yang berlokasi di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (19/12/2021). Sekolah berbasis kebhayangkaraan dan boarding school ini merupakan pengembangan kapasitas kelembagaan dari SMAN 2 Banyuwangi. Ada penambahan kurikulum khusus kesamaptaan, pendidikan karakter kebangsaan serta bela negara.

Sekolah hasil kerja sama dengan Polri ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan dapat menjawab tantangan masa depan yang semakin dinamis dan kompleks.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs