Jumat, 22 November 2024

Izin Penggunaan Lahan Diteken, Hunian Relokasi Warga Terdampak APG Semeru Segera Dibangun

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Warga dari beberapa dusun yang berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, kembali di landa banjir lahar dari Gunung Semeru, diantaranya adalah Dusun Sumber Wuluh Tengah, Dusun Bondeli, Dusun Kamar Kajang, dan juga Dusun Kampung Renteng warga dievakuasi ke lapangan Sumber Wuluh, Selasa (7/12/2021). Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Lahan seluas 90,98 hektare disiapkan untuk membangun hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap), untuk merelokasi warga yang rumahnya terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.

Lahan tersebut berada di Desa Sumberwujur, Kecamatan Candipuro dan di Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo milik Perhutani.

Ini disampaikan oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur usai mendampingi Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI di VIP Room Juanda, Kamis (16/12/2021). Ma’ruf Amin dijadwalkan mengunjungi dua titik terdampak APG hari ini, namun batal karena APG kembali turun.

“Alhamdulillah, bahwa surat keputusan (SK) dari Menteri KLHK sudah diterbitkan kemarin malam (15/12/2021). Dalam SK tersebut, telah disiapkan lahan 90,98 hektar di dua titik di Candipuro dan Pronojiwo,” ungkapnya.

Baca juga: Semeru Erupsi Lagi, Relawan SAR Ditarik Mundur

Pemerintah Pusat melalui Menteri KLHK telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Penggunaan Kawasan Hutan (PKH), yang berisi persetujuan penggunana lahan milik Perhutani seluas 90,98 ha sesuai SK Nomor 1256/MENLHK/ SETJEN/ PLA:/12/2021.

Penentuan dua lokasi tersebut sepenuhnya berdasarkan hasil rapat antara Pemkab Lumajang dengan Badan Geologi ESDM pada Rabu (15/12/2021) lalu. Dinyatakan bahwa kondisi geografis kedua lokasi masuk zona aman, karena rendah terhadap potensi gempa.

Khofifah menyatakan relokasi kampung terdampak dan hunian sementara akan segera dibangun.

“Selalu yang para pengungsi dampak APG sampaikan adalah kepastian hunian mereka. Untuk di Candipuro dan Pronojiwo, pembangunan format huntap sudah bisa dilakukan, land clearing bisa segera dilakukan selesai turunnya SK dari menteri KLHK,” urainya.

Baca juga: Desa Baru dengan 2.000 Rumah Disiapkan untuk Relokasi Warga Terdampak APG Semeru

Khofifah mengatakan bahwa proses pembangunan Huntara bisa dimulai secepatnya. Ia optimis, apabila cuaca tetap cerah Kamis malam nanti, maka proses pembersihan lahan (land clearing) akan bisa segera dimulai.

“Karena alat-alat berat sudah ada di sana, milik PUPR, Kodam, Polda, bahkan Pemprov, agar bisa segera dibangun Huntara yang nantinya menjadi satu kesatuan dengan Huntap,” katanya.

“Kalau hari ini cuaca bagus, seluruh alat berat bisa bekerja karena titik koordinatnya sudah ada, baik di Candipuro maupun Pronojiwo. Setelah land clearing selesai maka bisa segera ditindaklanjuti, membangun huntara dulu baru huntap,” tambahnya.(dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs