Jumat, 22 November 2024

Agar Relevan dengan Dunia Kerja, SMK PK Jadi Sarana Peningkatan Kualitas

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
FGD soal SMK PK digelar Universitas Dinamika (Undika) Surabaya menjawab tantangan peningkatan kualitas dan mutu SMK. Foto: Humas Undika

Pertemukan DUDI, SMK Mitra dan Dinas Pendidikan Propinsi pada monitoring dan evaluasi yang merupakan tahap akhir pendampingan SMK PK (Pusat Keunggulan) dimana PENS jadi perguruan tinggi pendamping terseleksi.

Program SMK PK merupakan kelanjutan revitalisasi SMK dan SMK CoE, yang lahir melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan. Menyusul kemudian adanya program SMK CoE yang dirilis pada Juli 2020. Melalui program SMK PK, SMK diharapkan dapat menjadi sekolah rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja sekolah di sekitarnya agar semakin relevan dengan kebutuhan dunia kerja maupun industri. Harapan pemerintah dapat terjadi pemerataan kualitas Pendidikan Vokasi di Indonesia.

Dr. I Gusti Made Ardana Perencana Madya Direktorat SMK, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menyampaikan bahwa belum banyak perguruan tinggi pendamping yang melakukan kegiatan serupa sebagai bagian dari pelaksanaan pendampingan program.

“PENS termasuk Politeknik yang memiliki SMK mitra banyak dalam program ini. Dan, melihat respon positif dari masing-masing SMK yang hadir hari ini dapat kita lihat jika sinergi ini mulai terbentuk, ” terang I Gusti Made Ardana.

Lebih lanjut, Made menyatakan SMK mitra PENS berpotensi akan bertambah pada program serupa di tahun depan. Karena proyeksi pemerintah akan meningkatkan jumlah SMK peserta 5000 SMK hingga tahun 2024 mendatang. Selain wacana program D2 Fast track yang akan dikembangkan PENS.

Tahun ini, PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) menerima penugasan mendampingi 15 SMK negeri dan swasta di Indonesia. 10 SMK berasal dari propinsi Jawa Timur dan 5 SMK dari propinsi NTT, yang beberapa di antaranya merupakan sekolah di daerah 3 T. Dalam kondisi pandemi, pendampingan yang idealnya dilakukan PENS secara offline, belum dapat sepenuhnya dilaksanakan. Beberapa pendampingan dilakukan secara online untuk memenuhi kapasitas pendampingan.

Aliridho Barakbah, Direktur PENS menyampaikan jika PENS siap menjadi pendamping untuk program serupa di tahun yang akan datang. Dengan catatan sosialisasi dan pelaksanaannya tidak mendesak.

“Untuk menjadi pendamping yang responsif, dibutuhkan adaptasi serta diskusi lanjut untuk mengetahui peta pengembangan di masing-masing SMK. Jadi, akan sangat disayangkan jika waktunya mepet. Padahal masih banyak yang bisa dikembangkan untuk mewujudkan link and match, ” papar Aliridho Barakbah, Rabu (15/12/2021).

Ditambahkan Stritrusta Sukaridhoto Koordinator PENS untuk Program SMK PK, bahwa acara ini sangat bermanfaat. “Selain menjadi ajang silaturahmi dan tukar wawasan, bahwa sinergi ini tak hanya berhenti pada kegiatan SMK PK, namun pastinya pada kegiatan lainnya dengan skala yang lebih besar dan yang pasti dengan kebermanfaatan yang lebih luas pula, ” ujar Sukaridhoto.

Masukan dari dinas dan DUDI, seperti PT. Telkom, PT PLN, Yayasan Seloliman, PT ITD, Media Kita Production, Semen Gresik rencananya akan diramu menjadi program yang bisa menambah kapasitas SMK mitra PENS dalam program SMK PK. “Intinya kami siap berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan vokasi, ” tambah Sukaridhoto.

SMK PK merupakan satu diantara program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) Kemendikbud pada tahun 2021 ini. Program ini lahir sebagai upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja. Tentunya, pencapaian tersebut harus diperkuat dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), ditambah hadirnya pemerintah daerah setempat beserta perguruan tinggi vokasi sebagai pendamping. (tok/tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs