Sabtu, 23 November 2024

Cek Saturasi Mendeteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi bayi. Foto: Pexels

Risma Kerina Kanan Ketua Unit Kerja Koordinasi Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, salah satu penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia yang cukup tinggi adalah penyakit jantung bawaan.

Kebanyakan bayi yang mengalami kelainan kongenital berupa penyakit jantung bawaan kritis tidak menunjukkan gejala pada waktu proses kelahiran.

Penyakit jantung bawaan pada bayi yang baru lahir seringkali didiagnosis gagal bernapas spontan dan teratur atau istilahnya asfiksia.

Indikatornya antara lain rendahnya kadar oksigen dalam darah (hipoksemia), meningkatnya kadar Co2 dalam darah (hiperkarbia), dan peningkatan kadar asam dalam darah (asidosis).

“Kebanyakan bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan kritis tidak ditemukan gejala saat lahir. Oleh karena itu, skrining untuk penyakit jantung bawaan kritis dapat membantu mengidentifikasi beberapa kasus untuk menegakkan diagnosis dan pengobatan yang cepat, dan dapat mencegah kecacatan atau gangguan yang berakibat fatal,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (14/12/2021).

Untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan, Dokter Risma merekomendasikan skrining saturasi oksigen pada bayi di NICU dalam rentang waktu 24-48 jam sesudah kelahiran, terkecuali untuk bayi yang sudah USG jantung (echocardiografi).

Khusus untuk bayi yang mendapatkan oksigen bantuan pada skrining awal, harus mengulangi 24-48 jam sesudah si bayi tidak memakai oksigen tambahan.

Dokter Risma menegaskan, selama ini ada empat masalah serius yang dialami bayi baru lahir dengan penyakit jantung bawaan kritis di Indonesia.

Pertama, terlambat terdeteksi sehingga si bayi meninggal tanpa diketahui penyebabnya. Kedua, terlambat diagnosis sehingga pengobatan tidak optimal.

Masalah ketiga, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Dan, yang keempat, terlambat mendapatkan penanganan dokter.(rid/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs