Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gabungan belum menghentikan operasi pencarian korban terdampak awan panas dan guguran (APG) Gunung Semeru.
Pada hari kesepuluh pencarian di Lumajang, Senin (10/12/2021) kemarin, Tim SAR Gabungan menemukan satu korban meninggal dan satu bagian tubuh.
Satu korban meninggal diduga berjenis kelamin perempuan ditemukan Unit Pencarian dan Pertolongan (SRU) 3 di kampung renteng kemarin pukul 09.19 WIB.
Beberapa waktu setelahnya, SRU 2 menemukan sesuatu diduga bagian tubuh korban di area tambang pasir H Satuhan pada pukul 09.31 WIB.
Kedua unit segera mengevakuasi jenazah dan bagian tubuh itu ke titik aman, kemudian membawanya ke RSUD dr Haryoto untuk keperluan identifikasi.
I Wayan Suyatna Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya menyebutkan, data sementara sampai hari kesepuluh pencarian, sebanyak 46 orang korban meninggal ditemukan.
Seluruh jenazah itu sudah teridentifikasi. Sementara, ada sembilan jenazah lain yang ditemui tapi belum teridentifikasi, serta masih ada 23 orang dalam pencarian.
“Waktu operasi SAR diperpanjang selama tiga hari dengan target mencari para korban yang dilaporkan belum ditemukan,” ujar Wayan dalam keterangan tertulis.
Dia menjelaskan, pelaksanaan operasi SAR itu dilakukan dengan membagi seluruh personel dari berbagai unsur Tim SAR Gabungan menjadi 3 SRU.
Fokus pencarian masih sama dengan hari sebelumnya. Yakni di dusun Curah Kobokan, Kawasan Tambang Pasir Haji Satuhan, Dusun Kebondeli, dan Kampung Renteng.
Selain menggunakan anjing pelacak, tim SAR gabungan juga menggunakan peralatan Radar Rescue untuk mendeteksi keberadaan korban.
Setelah menemui lokasi dicurigai, upaya penggalian baru dilakukan. Baik secara manual menggunakan cangkul dan sekop, maupun menggunakan excavator.
Baca juga: Satu Kardus Bantuan untuk Korban Semeru yang Sudah Kedaluarsa
Baca juga: BNPB Menunggu Izin Perhutani Terkait Relokasi Warga Terdampak Bencana Semeru
Untuk menjaga keselamatan personel Tim SAR gabungan, sejumlah orang ditempatkan di Pos Pantau PVMBG di Gunung Sawur dan di Tanggul Sumbersari.
Mereka bertugas sebagai Safety Officer (SO) yang melakukan pemantauan kondisi visual puncak Semeru dan debit air di tanggul.
“Kendala yang dihadapi oleh Tim SAR di lapangan, selain faktor cuaca juga kondisi area pencarian yang cukup luas,” ujar Wayan.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam operasi SAR korban APG Gunung Semeru di Lumajang terdiri dari 350 lebih unsur selain Kantor SAR Surabaya.
Dukungan penuh datang dari Potensi SAR unsur TNI, Polri, IOF, Lumajang Rescue, MRI Lumajang, Diaz Malang, Baret Rescue, GPN, BAZNAS Pusat, 851 Rescue, dan Rumah Zakat.
Lainnya, ada personel dari berbagai lembaga swasta maupun swadaya masyarakat dari berbagai daerah. Baik dari Probolinggo, Jember, Solo, Nganjuk, juga dari Jateng, Jakarta, bahkan dari Timika.(den/dfn/rst)
Baca juga: Sembilan Orang Korban Awan Panas Guguran Semeru Masih Hilang