Kondisi kelistrikan di lokasi-lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru sudah hampir pulih seratus persen. Sebanyak 112 gardu distribusi yang terdampak berhasilkan dipulihkan. Hingga Sabtu (11/12/2021), total sebanyak 29.881 pelanggan terdampak erupsi sudah mendapatkan akses listrik kembali.
“642 sisanya ini belum dapat dinyalakan karena zona belum aman serta kondisi rumah-rumah pelanggan di Desa Supit Urang dan Desa Curah Kobokan rusak parah. Rumah warga tersebut juga telah ditinggal penghuni mengungsi. Jadi kita akan selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mengambil langkah selanjutnya,” papar Haryanto saat meninjau lokasi-lokasi terdampak, seperti dalam siaran pers yang disampaikan PLN, Minggu (12/12/2021).
Rombongan juga meninjau langsung Solidarity Food Truck (SFT) YBM di Balai Desa Candipuro yang telah menyuplai kebutuhan makanan 300 pengungsi dan relawan setiap harinya. Sejak hadir pada 6 Desember lalu, SFT YBM telah memberikan manfaat kepada 4500 jiwa dengan bantuan berupa dapur umum, perlengkapan tenda, pakaian hangat, kebutuhan anak-anak, obat-obatan dan masker, pos hangat, evakuasi korban, dan psikososial.
Lebih lanjut, Haryanto menuturkan pihak PLN akan menunggu keputusan pemerintah terkait rumah-rumah pelanggan yang berada di zona belum aman,
“Kami siap dan kooperatif membuat jaringan kelistrikan di tempat baru apabila pemerintah akan merelokasi rumah-rumah yang berada di zona belum aman, atau alternatif lainnya,” ungkap Haryanto.
Eko Sulistyo Komisaris PLN mengapresiasi penuh upaya dan gerak cepat personil PLN dalam memulihkan jaringan listrik di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. Dalam kunjungannya tersebut, ia tak henti memberikan semangat kepada personel PLN dan relawan yang telah berjuang selama berhari-hari.(iss)