Sabtu, 23 November 2024

Unusa Diskusikan Arah Nahdlatul Ulama Seratus Tahun ke Depan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Prof Mohammad Nuh Ketua Yayasan Unusa hadir dalam seminar sebagai nara sumber yang digelar Unusa. Foto: Humas Unusa

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memberikan masukan pada muktamirin terkait dengan masa depan Nahdlatul Ulama (NU) melalui seminar bertajuk Menyongsong Abad ke-2 Masa Pengabdian Nahdlatul Ulama, yang di gelar Sabtu (11/12/2021).

Prof Kacung Marijan Ketua Panitia Seminar menyampaikan, seminar kali ini merumuskan beberapa poin terkait dengan masa depan NU dalam seratus tahun ke depan. “Tahun 2026 mendatang NU memasuki usia satu abad atau seratus tahun. Sudah nampak nyata apa yang telah diperbuat NU pada seratus tahun tersebut. Nah bagaimana serratus tahun berikutnya, melalui seminar ini kami merumuskan dan nanti kami berikan kepada panitia Muktamar di Lampung,” terang Kacung Marijan Sabtu (11/12/2021).

Sebagai kampus yang membawa nama besar NU, ujar Kacung, maka sudah seharusnya memberikan masukan dan pemikiran-pemikiran strategis untuk masa depan NU ke depan. “Tentu kami tidak sendiri, karena itu dalam seminar ini kami mengundang PC NU se-Jatim, juga badan otonom lainnya. Para tokoh juga kami libatkan. Sementara yang merumuskan hasil dari seminar adalah para intelektual Islam yang kebetulan menjabat sebagai rektor PTN di Jatim,” tambah Kacung.

Hasil rumusan seminar ini, lanjut Kacung sesegera mungkin akan disampaikan langsung ke panitia Muktamar NU yang dijadwalkan digelar di Lampung. “Semoga masukan-masukan yang kami hasilkan ini bisa menjadi topik bahasan muktamirin untuk memilih pemimpin NU ke depan sekaligus menyiapkan atau mengagendakan program apa saja yang dijadikan prioritas, ” kata Kacung.

Prof Dr Ir Achmad Jazidie Rektor Unusa mengatakan, bahwa digelarnya seminar ini bagian dari kepedulian perguruan tinggi NU dalam memberi masukan dan pemikiran bagaimana langkah strategis NU dalam memasuki masa seratus tahun ke depan. “Kami ingin memberikan sumbangsih pemikiran untuk NU ke depan. Sebagai perguruan tinggi NU dan dipandang sebagai gudangnya intelektual, maka pemikiran-pemikiran strategis harus muncul dan mewarnai NU dalam perjalanan serratus tahun ke depan,” terang Jazidie.

Seminar ini, kata Jazidie menambahkan, merupakan refleksi dari apa yang sudah dilakukan NU selama ini dan memproyeksikan apa yang harus dilakukan berikutnya. “Ini adalah cara Unusa dalam memberikan masukan sekaligus mewarnai organisasi NU untuk bisa lebih maju lagi sekaligus memberikan peran lebih dominan di masa depan,” papar Jazidie.

Sementara itu Prof Mohammad Nuh Ketua Yayasan Unusa yang saat ini juga menjabat Ketua SC Muktamar NU, diyakini Jazidie menjadikan komunikasi dari hasil-hasil rumusan seminar ini bisa tersampaikan dengan baik. “Apalagi Pak Nuh juga hadir sebagai satu diantara pembicara pada sesi seminar ini. Inilah langkah strategis Unusa yang ingin kami sumbangkan untu masa depan NU,” tutup Jazidie.

Seminar digelar di Kampus B Unusa, dibuka oleh KH Murzuki Mustamar Ketua DPW NU Jawa Timur. Seminar dilakukan secara hybrid. Hadir antara lain KH Muhammad Anwar Iskandar, Choirul Tanjung, Nadisyah Heosen, Hasanuddin Ali, dan Mohammad Nuh, yang juga Ketua SC Muktamar NU.(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs