Sabtu, 23 November 2024

Semar Mbangun Inklusi, Disabilitas di Antara Partisipasi dan Dukungan Kebijakan

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Konser Komunitas Mata Hati saat Merayakan Sumpah Pemuda pada Kamis (28/10/2021). Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Pertunjukan “Semar Mbangun Inklusi” merupakan representasi dari tiga pusaka komunitas Matah Hati yang wajib mereka rumuskan, demi mewujudkan kesadaran terciptanya iklusi bagi disabilitas yang dilegetimasi di dalam undang-undang maupun kepentingan pemerintah, Sabtu (11/12/2021).

Pementasan yang dilaksanakan oleh Mata Hati ini akan diselenggarakan di Gedung Auditorium Lantai 3 Radio Republik Indonesia Surabaya, 11 Desember 2021 pukul 18:30 hingga 21:00 WIB.

Diiringi alunan KMH band, pertunjukan ini menyajikan pementasan inklusif dengan pemeran dari berbagai disabilitas dan non disabilitas yang merepresentasikan pesan dan harapan “Semar” sang pamomong Pandawa demi terwujudnya masyarakat yang inklusif.

“Penduduk disabilitas yang masuk usia angkatan kerja di Indonesia sekitar 17 juta jiwa, sedangkan yang bekerja hanya berkisar 44 persen,” kata Danny Heru Ketua Komunitas Mata Hati.

Danny juga mengutip pernyataan Ida Fauziah Menteri Tenaga Kerja bahwa. “Insan disabilitas terlebih dahulu mundir sebelum masuk dunia kerja sehingga menunjukkan minimnya partisipasi, sehingga berpengaruh pada stigma masyarakat terhadap insan disabilitas itu sendiri,” kata Ida Fauzia.

Selaras dengan pernyataan Menteri Tenaga Kerja, Alfian Andika Mahasiswa Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga menyebut bahwa minimnya angka partisipan insan disabilitas juga mempengaruhi pengetahuan masyarakat soal potensi yang dimilikinya.

“Kondisi ini turut menyebabkan minimnya pengetahuan masyarakat terhadap potensi disabilitas yang memunculkan stereotype karena fakta
bahwa kapabilitasnya ternyata tak terekspos,” kata Alfian Andika.

Alfian juga mengatakan bahwa suburnya stereotype insan disabilitas di masyarakat juga menghambat terciptanya lingkungan yang inklusi.

“Hal ini berakibat under estimate masyarakat sehingga menghambat terwujudnya lingkungan yang inklusif,” tutur Alfian.

Lanjut Danny sesuai laporan yang diterima suarasurabaya.net, pagelaran hari ini juga diagendakan terkait pencapaian program yang telah dikerjakan oleh Komunitas Mata Hati bersama mitra jaringan pada 2021.

“Pada kesempatan kali ini masyarakat yang turut datang bisa turut memberikan evaluasi, kritik dan saran untuk program pemberdayaan insan disabilitas,” pungkasnya.

Dannya juga membeberkan tiga rumusan yang dibuat oleh Komunitas Mata Hati sebagai landasan adanya pagelaran “Semar Mbangun Inklusi” sebagai upaya untuk menciptakan pencapaian dunia inklusi yang tak bisa sepenggal-sepenggal, seperti di antaranya.

“Kebijakan sebagai payung hukum dalam menjamin hak disabilitas, Kerja keras dan niat tulus insan disabilitas dalam mengupayakan sesuatu, dan Fokus insan disabilitas dalam pencapaiannya,” pungkasnya.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs