Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memuji kinerja relawan yang membantu proses pencarian dan penyelamatan korban Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
Tidak hanya membantu warga terdampak di lokasi bencana APG Gunung Semeru, mereka juga turut menyelamatkan hewan ternak warga yang terjebak di lokasi awan panas guguran.
“Terima kasih sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh relawan berbagai unsur yang ikut terlibat. Saya paham betul, medan yang harus dihadapi sangat menantang, belum lagi status Semeru yang sewaktu-waktu masih bisa mengeluarkan APG,” ujarnya di Grahadi, Jumat (10/12/2021).
Kesigapan dan respons cepat para relawan itu, menurutnya sangat membantu kerja pemerintah dalam menanggulangi dampak bencana Semeru. Terutama membantu para korban yang memang butuh pertolongan.
“Jujur, harus saya akui, kehadiran relawan ini membuat kerja pemerintah semakin ringan. Kepedulian mereka sangat luar biasa, apalagi relawan-relawan ini tidak dibayar. Saya menyebut para relawan ini sebagai ‘pahlawan tanpa tepuk tangan’,” ujarnya.
Khofifah mengapresiasi semangat kemanusiaan dan kepedulian para relawan yang sangat tinggi. Apalagi dengan adanya jembatan yang putus, akses menuju Lumajang tidak mudah ditembus.
Relawan sebagai salah satu unsur Pentahelix, kata Khofifah, dia harap bisa terus menjadi mitra dalam hal membantu percepatan penanggulangan bencana.
Khofifah yakin, kehadiran para relawan dalam misi kemanusiaan di kawasan Gunung Semeru akan turut mendongkrak semangat para korban bencana untuk segera bangkit dari keterpurukan.
Seperti diketahui, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran (APG) Sabtu (4/12/2021) lalu pukul 15.20 WIB yang berdampak terhadap masyarakat yang tinggal di Lumajang dan sekitarnya.
Hujan deras pada hari itu juga menyebabkan lahar dingin dari kawah gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meluncur deras menerjang desa di bawahnya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Kamis (10/12/2021) pukul 12.00 WIB, jumlah korban meninggal yang terdata sebanyak 45 jiwa.
Selain itu ada 32 warga yang mengalami luka berat, 82 orang luka ringan, dan masih ada sebanyak 12 warga yang dinyatakan hilang. Tidak hanya itu, terdata sebanyak 6.573 warga mengungsi, tersebar di 126 titik lokasi.
Sampai saat ini, pendataan terus dimutakhirkan, termasuk data kerugian sementara, yakni sebanyak 31 fasum dan fasos terdampak, satu unit polindes, 5 tempat ibadah, dan sebuah jembatan yang putus.
Khofifah Gubernur Jatim kembali mengajak masyarakat agar tenang dan sabar karena pemerintah sedang membahahas opsi relokasi bagi warga terdampak ke tempat yang lebih aman.(den)