Djadjang Nurdjaman Pelatih Persebaya menyatakan bangga timnya mampu mengakhiri kompetisi Liga 1 musim 2018 dengan kemenangan sekaligus bertengger di papan atas klasemen.
“Sebuah hasil yang layak disyukuri, alhamdulillah, karena menang di laga terakhir,” ujarnya di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu (8/12/2018).
Poin penuh didapat Rendy Irwan dan kawan-kawan usai mengalahkan tamunya, Laskar Mahasa Jenar, dengan skor 1-0 melalui gol yang dilesakkan Fandi Eko Utomo pada menit ke-56.
Secara keseluruhan, tim berjuluk Bajul Ijo itu mengakhiri kompetisi Liga 1 dengan mengumpulkan 50 poin dari hasil 14 kemenangan, delapan kali imbang dan 12 kali menelan kekalahan.
Menurut Djanur, sapaan akrab pelatih Persebaya, laga pamungkas yang disaksikan sekitar 50.000 suporter itu bukan merupakan permainan terbaik timnya. Sebab banyak peluang emas terbuang percuma saat di depan gawang PSIS Semarang.
Yang paling krusial saat laga masih berjalan lima menit di babak pertama, striker David Da Silva gagal mencetak gol ke gawang yang sudsh kosong melompong usai kiper PSIS Joko Ribowo berhasil dikelabuinya.
“Tapi, bagaimanapun juga, ini adalah kemenangan yang indah dan happy ending. Terima kasih kepada semua pemain yang sudah berjuang demi harga diri Persebaya,” ucap pelatih asal Jawa Barat tersebut dilansir Antara.
Mantan pelatih PSMS Medan dan Persib Bandung itu juga berterima kasih kepada Bonek Mania yang selama 90 menit tak berhenti bernyanyi dan berteriak menyemangati timnya, bahkan menyuguhkan kreativitas-kreativitas menarik di stadion.
“Dukungan Bonek yang begitu besar membuat anak-anak main penuh determinasi. Meski sebenarnya secara fisik agak kelelahan setelah tandang dari Medan pekan lalu,” kata pelatih yang musim depan dipastikan tetap melatih Persebaya itu.
Hal senada disampaikan bek Persebaya, Rachmat Irianto, yang mengungkapkan rasa syukurnya mampu membawa tim kebanggaan warga Surabaya meraih tiga poin di laga pamungkas.
Terlebih, bagi putra legenda hidup Persebaya Bejo Sugiantoro tersebut, laga melawan PSIS Semarang adalah kesempatan berharganya tampil di kandang dan disaksikan puluhan ribu suporter.
“Di awal pertandingan saya sempat grogi dan membuat kesalahan. Tapi, arahan pelatih saat jeda pertandingan membuat saya percaya diri dan berupaya lebih baik,” kata kapten Timnas Indonesia U-19 itu.
Di tempat sama, Jafri Sastra Pelatih PSIS mengucapkan selamat kepada Persebaya dan menilai lawannya layak menang karena serangan-serangan yang bertubi-tubi ke pertahanan timnya.
“Tuan rumah memang layak menang. Mereka berambisi menang di laga terakhir dan mampu naik ke papan atas. Sekali lagi, selamat kepada Persebaya,” kata pelatih yang sempat membawa Semen Padang hingga melaju babak perempat final Piala AFC pada tahun 2013 itu.(ant/tin/iss)