Desa Sumber Mujur. Seperti namanya, desa yang berada di Kecamatan Candipuro ini benar-benar “mujur” ketika Awan Panas Guguran (APG) menyembur dari Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) lalu.
Desa ini tergolong aman, banyak warga terdampak menjadikan desa yang berada di sebelah selatan Desa Sumber Wuluh, daerah paling terdampak APG Semeru, itu sebagai tempat tujuan mengungsi.
Desa Sumber Mujur dikenal juga sebagai desa wisata. Salah satunya karena keberadaan Hutan Bambu dengan luas kurang lebih 14 hektare, yang menyuguhkan teduhnya jajaran pohon bambu yang membentuk terowongan raksasa. Begitu rapatnya bambu-bambu itu, suasana di dalamnya menjadi sejuk meski di tengah terik sinar matahari.
Ada ratusan kera ekor panjang di hutan ini, sayangnya pasca-semburan Semeru, kawanan kera itu tidak terlihat sama sekali. Kabarnya, kera-kera itu turut mengungsi ke bagian hutan yang lebih dalam. Yang terlihat hanya ratusan kelelawar atau kalong yang menggantung di atas pohon bambu dan pohon lain di sekitarnya.
Selain suasana asri hutan bambu, tempat ini juga menyediakan fasilitas kolam renang Pramudya. Kolam renang yang cukup luas ini mejadi tempat favorit anak-anak dan orang tua mereka, karena pemandangan lereng Gunung Semeru yang ada di sekitar kolam itu.
Pascaerupsi dan APG Gunung Semeru, wisata hutan bambu ini menjadi salah satu posko relawan dan tim rescue. Deretan mobil ranger memadati pelataran sekitar hutan bambu.
Menjelang sore, hutan bambu banyak didatangi warga dan relawan yang memanfaatkan tempat itu untuk menikmati sejuknya hawa pegunungan dan teduhnya pepohonan bambu sambil mendengar suara bising ratusan kalelawar yang menjadi daya tarik tersendiri.(man/den)