Luqman Hakim Wakil Ketua Komisi II DPR RI meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memastikan keamanan siber institusi mereka agar terjaga dari serangan peretasan, khususnya menjelang Pemilu 2024, Kamis (9/12/2021).
“Sebagai penyelenggara pemilu, sistem teknologi informasi yang dimiliki KPU harus bisa dipastikan aman dari berbagai bentuk serangan dan pembobolan,” kata Luqman melansir Antara.
Hal itu dikatakan Luqman karena kasus yang sama pernah dialami KPU Provinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Peretasan tersebut dilakukan oleh kelompok hacker dengan menampilkan unggahan terkait dengan kasus bunuh diri mahasiswi berinisial NW.
Luqman menjelaskan bahwa KPU harus membangun sistem keamanan IT karena terkait erat dengan kepercayaan publik terhadap kinerja institusi tersebut.
Hal itu terutama jika nanti berhubungan dengan informasi-informasi hasil pemilu dan pilkada.
“Semua pihak, terutama KPU dan Pemerintah, harus mengambil pelajaran dari peristiwa peretasan situs KPU Provinsi Jawa Timur dengan terus-menerus memperkuat kemampuan sistem keamanan teknologi informasi,” ujarnya.
Luqman menegaskan bahwa kasus peretasan harus diantisipasi sejak dini karena jangan sampai terjadi kekacauan sosial dan politik akibat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap informasi hasil pemilu yang akan dikelola KPU.
Dia juga meminta KPU bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membangun kerja sama dengan perusahaan-perusahaan keamanan teknologi informasi yang sudah diakui dunia.
Selain itu, lanjut Luqman melakukan pengujian atas sistem teknologi informasi sebelum secara resmi digunakan oleh KPU.
“Kalau perlu dengan membuat sayembara terbuka uji serangan atau pembobolan sehingga kalau masih ada celah atau bug dapat diperbaiki lebih dini,” katanya.(ant/wld/rst)