Jumat, 22 November 2024

SAR Gabungan Kembali Temukan Delapan Jenazah Terdampak APG Semeru

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
evakuasi-jenazah-korban-apg-semeru Tim SAR Gabungan mengevakuasi salah satu jenazah korban APG Semeru, Selasa (7/12/2021). Foto: Istimewa

Tim SAR Gabungan kembali menemukan delapan korban bencana awan panas dan guguran (APG) Gunung Semeru dalam kondisi meninggal di hari keempat pencarian, Selasa (7/12/2021).

I Wayan Suyatna Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya mengatakan, tim SAR gabungan menemukan 5 orang korban berjenis kelamin laki-laki di sejumlah titik di Dusun Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang dan berhasil mengevakuasinya pada pukul 08.10 WIB.

Kemudian pada pukul 09.10 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi satu orang korban berjenis kelamin laki-laki di daerah Tambang Pasir Haji Satuhan.

Di saat yang hampir bersamaan, sekitar pukul 09.15 WIB, jenazah laki-laki ditemukan dan dievakuasi di tempat berbeda di dusun Curah Kobokan. Di dusun itu juga, pada pukul 09.45 WIB, tim SAR Gabungan kembali menemukan satu jenazah laki-laki lainnya.

“Setelah kami evakuasi dari lokasi penemuan, kedelapan jenazah korban ini kami bawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan identifikasi oleh tim DVI,” kata Wayan dalam keterangan tertulis Selasa malam.

Data sementara jumlah korban terdampak APG Gunung Semeru sebanyak 138 orang korban. Sebanyak 82 orang mengalami luka ringan, 26 orang mengalami luka berat, 34 orang korban dinyatakan meninggal, dan 16 orang korban masih dalam pencarian.

Pada hari keempat operasi pencarian korban ini, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari berbagai elemen membagi tiga regu pencarian dan penyelamatan (SRU) untuk melakukan pencarian di tiga area.

SRU 1 melakukan pencarian korban di dusun Curah Kobokan, SRU 2 melakukan pencarian di daerah Tambang Pasir Haji Satuhan, dan SRU 3 melakukan pencarian di dusun Kebondeli dan Kampung Renteng.

Upaya pencarian korban di titik yang dicurigai dilakukan dengan menggunakan peralatan ringan seperti cangkul dan sekop. Adapun peralatan berat, seperti backhoe, dikerahkan untuk membantu pencarian di daerah Tambang Pasir dan dusun Curah Kobokan.

Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat proses pencarian dan evakuasi dari lokasi penemuan korban adalah kondisi timbunan material bekas lahir dingin (pasir) yang tinggi. Semakin dalam digali, maka pasir terasa semakin panas.

Kendala lain yang dihadapi, sempat terdengar suara dentuman dan peralatan seismograf di Pos Pantau Gunung Sawur bergerak. Namun demikian, pencarian masih bisa dilakukan dengan pengawasan ketat dari safety officer.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian korban di hari keempat ini, di antaranya tim Kantor SAR Surabaya, Unsur TNI dan POLRI, BPBD provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten baik dari Lumajang, Jember, Gresik, Jombang, Malang, Pacitan, dan Batu.

Selain itu juga ada relawan dari Lumajang Rescue, MRI Lumajang, Baret Rescue, GPN, BAZNAS Pusat, 851 Rescue, Rumah Zakat Jember, PMI Probolinggo, SAR OPA Jember, Biting Rescue, ESDM, Helix Corps, Sergap Solo, DMC Ikatek UH, SARGABO, BDRT 27, Gerpik, juga Gimbal Alas.

Beberapa relawan lainnya juga terlibat seperti Berandal Alas, ACT Jember, ESDM, BAZNAS Timika, Ners Jakarta, RPPI, Dirgantara Rescue, ESDM, Sekber Pasuruan, UNS Solo, Sragen Wong Salam, KRI Indonesia, SAR Kanjuruhan, DMC Dompet Dhuafa dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs