Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan (Menkeu) meminta seluruh jajaran pejabat Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran penanganan dampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Jawa Timur.
Dukungan APBN melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) juga disiapkan untuk menghadapi potensi bencana yang meningkat pada akhir 2021 dan awal 2022 mendatang.
“Saya meminta jajaran Kemenkeu untuk bersiaga dalam mekanisme dukungan anggaran APBN maupun TKDD dalam menghadapi bencana alam yang berpotensi meningkat menjelang akhir tahun dan awal tahun,” ujar Menkeu dalam akun Instagram-nya, Minggu (5/12/2021).
Untuk membantu korban Awan panas guguran Gunung Semeru, Kementerian Keuangan melalui program “Kementerian Keuangan Peduli” telah menyalurkan dana bantuan awal sebesar Rp100 juta.
Bantuan itu, Sri Mulyani mengeklaim, sudah dikoordinasikan oleh jajaran kantor vertikal Kementerian Keuangan di Jawa Timur, bekerja sama dengan satuan tugas bencana setempat.
Bantuan itu di antaranya sudah dibelanjakan untuk membeli beberapa barang yang dibutuhkan dan langsung disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.
Baik berupa terpal, alas kaki, pakaian, makanan, perlengkapan bayi, obat-obatan dan perlengkapan mandi.
Selanjutnya dalam hal diperlukan, Kementerian Keuangan, termasuk Special Mission Vehicle (SMV) atau Badan Layanan Umum (BLU), akan memberikan bantuan lagi sesuai hasil identifikasi kebutuhan di lapangan.
Sekadar informasi, program “Kementerian Keuangan Peduli” merupakan sebuah program dari pegawai Kementerian Keuangan dalam kebaikan untuk mempererat hubungan sesama anak bangsa.
Program ini bertujuan membantu meringankan beban atas musibah bencana yang terjadi di masyarakat.
Dana yang digunakan Kementerian Keuangan Peduli berasal dari sumbangan sukarela pegawai di seluruh unit kerja yang tersebar di seluruh Indonesia.(faz/den/ipg)