Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Malang terkena dampak sebaran abu vulkanik pascaerupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalop BNPB) yang diterima suarasurabaya.net, Senin (6/12/2021), kedelapan kecamatan tersebut di antaranya Ampel Gading, Tirtoyudo, Pagelaran, Dampit, Turen, Wajak, Bantur dan Kepanjen.
Baca juga: Relawan Sebut Jumlah Korban Meninggal Masih Bisa Bertambah
Dari beberapa kecamatan tersebut, kebanyakan daerah yang terdampak adalah kecamatan di Kabupaten Malang bagian timur atau perbatasan dengan Kabupaten Lumajang, serta bagian selatan.
Di Kecamatan Ampel Gading yang berbatasan langsung dengan Lumajang yang masih berada di lereng Gunung Semeru, ada satu desa yang terdampak yakni Desa Arguyuwono.
Baca juga: Erupsi Susulan, 80 Orang di Sumberwuluh Dievakuasi
Sedangkan di Kecamatan Tirtoyudo, desa yang terdampak adalah Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari.
Begitu juga Desa Clumprit di Kecamatan Pagelaran, Desa Dampit di Kecamatan Dampit, Desa Taluk di Kecamatan Turen, Desa Bambang di Kecamatan Wajak, Desa Bantur dan Desa Rejosari di Kecamatan Bantur serta Desa Mojosari di Kepanjen. Ketujuh desa tersebut juga ikut terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Semeru.
Baca juga: BPBD Lumajang: 102 Korban Luka Akibat Letusan Semeru
Sebelumnya pada Minggu (5/12/2021), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang meninjau lokasi pengungsian warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Selain untuk memberikan bantuan kepada pengungsi, Sanusi Bupati Malang juga meninjau jembatan Gladak Perak yang terputus.
Putusnya jembatan Gladak Perak telah menyebabkan koneksi Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang tersendat.(tin/rst)