Jumat, 22 November 2024

Kecelakaan Ertiga Vs Kereta, Pengemudi: Tidak Ada Rambu, Saya Disuruh Jalan Terus

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
mobil-dan-pengemudi-mobil Mobil Ertiga Putih yang ringsek tertabrak kereta perlintasan sebidang depan SMK Negeri 3 Surabaya, tidak jauh dari Markas Korem 084/Bhaskara Jaya, di Jalan Ahmad Yani, Kerta Menanggal, Kecamatan Gayungan, Minggu (5/12/2021). Foto: Jaka Hairul Rahmat via WhatsApp Suara Surabaya

Nasib sial menimpa Reza Rahmat Azhari (32 tahun) warga Surya Citra Residence, Waru, Sidoarjo pengemudi Suzuki Ertiga W 1636 SQ.

Pasalnya, mobilnya hancur tertabrak kereta api di perlintasan sebidang depan SMK Negeri 3 Surabaya, tidak jauh dari Markas Korem 084/Bhaskara Jaya, di Jalan Ahmad Yani, Kerta Menanggal, Kecamatan Gayungan, Minggu (5/12/2021).

Reza mengaku, tidak ada rambu peringatan apa pun di perlintasan itu. Bahkan, Sudarmaji penjaga palang pintu swadaya masyarakat meminta Reza tetap melaju. Palang pintu pun juga dalam kondisi terbuka.

“Belum ditutup sama sekali oleh Bapak Sudarmaji. Biasanya kalau ada kereta ditutup. Itu manual memang, tidak ada rambu,” kata Reza saat memberi keterangan ke Radio Suara Surabaya, Minggu (5/12/2021) malam.

Baca juga: Mobil Tertabrak KA di Ahmad Yani, Dua Penumpang Selamat

Apa yang disampaikan Reza berbeda dengan keterangan kepolisian berdasarkan kesaksian Sudarmaji. Sudarmaji menyebutkan, sebelum mobil itu tertabrak KRD yang melintas dari Surabaya ke arah Sidoarjo, rambu peringatan sebenarnya sudah menyala.

Lampu peringatan menyala merah menandakan adanya kereta yang akan melintas. Dia pun mengaku sudah memberi isyarat, bahwa ada kereta yang akan melintas.

Padahal, menurut Reza, di perlintasan tersebut tidak dipasang rambu dan buka tutup palang dilakukan manual oleh penjaga.

Baca juga: Petugas Pintu Perlintasan KA: Rambu Peringatan Sudah Menyala Merah

Reza melanjutkan ceritanya, “Pak Sudarmaji nggak lihat kanan kiri, saya setelah melewati rel kebiasaan lihat kanan kiri. Terus kereta sudah dekat. Lha kok tiba-tiba mesin mobil dinyalakan nggak bisa. Saya bilang ke istri ‘keluar!’.”

Sesaat setelah ia menyadari bahwa di perlintasan tersebut akan melintas kereta api, ia langsung keluar dari mobil bersama istrinya, Mega. Akhirya, Reza dan Mega berhasil selamat dari kecelakaan kereta itu, meski mobilnya dalam keadaan hancur.

“Depannya tok bempernya sudah melewati rel. Ban depan posisi sudah di tengah-tengah rel. Kondisinya sekarang hancur,” ungkapnya.

Berdasarkan video yang diterima suarasurabaya.net, mobil yang tertabrak kereta di luar jalur rel, terguling ke kanan menimpa sebuah sepeda motor warna biru. Bemper sebelah kirinya hancur. Kaca depan mobil bagian kanan retak. Pintu belakang ringsek dengan kaca yang sudah pecah.

Sementara, kereta api yang terlibat dalam kecelakaan itu terlihat berhenti di lokasi. Petugas kereta api terlihat turun ke lokasi kejadian menjelaskan sesuatu kepada seorang petugas dengan seragam seperti petugas Linmas.

Reza mengatakan, hampir setiap hari ia melewati perlintasan tersebut untuk bekerja. Biasanya, setiap akan ada kereta yang lewat, petugas menutup pintu perlintasan secara manual.

Namun saat kejadian itu, lanjut Reza, kebetulan hanya kendaraannya yang lewat. Dan petugas tidak menutup palang pintu dan tetap memintanya untuk terus jalan.

“Kereta ngebel beberapa meter. Saya pas lihat ‘kok sudah dekat?’ tapi nggak dikasih aba-aba berhenti atau ditutup (palangnya),” ujarnya.

Reza maupun Mega mengaku tidak mengalami luka apapun. Meski demikian, keduanya sempat mengalami syok.(tin/iss)

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs