Jumat, 22 November 2024

Jalur Arah Malang dari Desa Sumberwuluh Lumajang Tutup Sementara

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru panik dan beramai-ramai menuju tempat yang lebih aman pascaerupsi Semeru pada Sabtu (4/12/2021). Foto: Istimewa

Pihak Kepolisian Resor (Polres) Lumajang dibantu jajaran samping lainnya menutup sementara akses jalan ke arah Malang dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang dampak Erupsi Semeru.

“Sumberwuluh tidak ditutup. Jalan ke arah Kota Malang yang kami tutup sementara. Dari Piket Nol sampai ke desa Supiturang, Pronojiwo,” ujar AKBP Eka Yekti Hananto Seno Kapolres Lumajang kepada Suara Surabaya Radio, Sabtu (4/12/2021) sore.

Dia menjelaskan, kondisi jalan menuju Kota Malang di Piket Nol sampai ke Desa Supiturang itu sangat gelap. Penutupan itu dilakukan karena situasi di jalan tersebut berbahaya untuk pengendara.

“Kalau jalur antarkota menuju Malang masih aman meskipun pandangan terbatas,” kata Eka pada sekitar pukul 16.26 WIB yang mengaku sedang perjalanan menuju ke lokasi Desa Pronojiwo dan Candipuro.

Baca juga: BPBD Lumajang: Erupsi Semeru Kali Ini seperti 2020 Lalu

Eka memastikan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi tentang adanya korban jiwa akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Meski demikian, sudah ada sejumlah titik pengungsian.

“Ada dua titik pengungsian. Satu di Polsek Candipuro, itu ada sekitar 15 orang. Kemudian di Pos Gunung Sawur, tempat pemantauan Semeru itu, ada sekitar 100 orang yang mengungsi,” ujarnya.

Tidak hanya korban jiwa, dia juga mengatakan, sampai sekarang Polres Lumajang belum mendapatkan informasi tentang adanya kerusakan fasiltas umum maupun rumah warga akibat erupsi.

“Kami tetap melakukan patroli untuk membantu warga yang memang merasa tidak aman di rumah, akan kami arahkan ke pengungsian. Warga sebenarnya sudah sangat familier dengan situasi ini,” katanya.

Baca juga: Semeru Erupsi, Dua Kecamatan di Lumajang Gelap Gulita

AKBP Eka juga menyampaikan, situasi yang terjadi Sabtu sore ini sebenarnya bukan dampak langsung dari erupsi gunung Semeru yang terjadi Sabtu dini hari. Melainkan karena hujan deras.

“Saya sampaikan, Semeru tidak memuntahkan lahar atau lava panas. Hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan guguran lava dingin Semeru itu membubung ke atas menyerupai awan,” ujarnya.

Sementara itu, Nanang Pengelola akun instagram publik @lumajangku menyatakan, sekitar pukul 16.40 WIB hujan mulai reda. Hujan lebat yang terjadi, menurut Nanang, memang membuat situasi yang terjadi semakin membuat warga panik.

“Sekarang hujan sudah mulai reda. Tinggal rintik-rintik. Untuk sementara warga di Desa Sumberwuluh, Supiturang, dan Oro-Oro Ombo diungsikan sementara di tempat yang lebih aman. Situasi selanjutnya akan saya sampaikan kemudian,” katanya. (den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs