Polisi Akan Perketat Kanalisasi Massa Buruh pada Unjuk Rasa Besok
Senin, 29 November 2021 | 22:21 WIB
Massa buruh yang bertahan menyuarakan aspirasinya menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2022 di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (30/11/2021) hingga petang hari akhirnya membubarkan diri usai ditemui Heru Tjahjono Plh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur.
Dalam pertemuan dengan massa buruh tersebut, Heru menyampaikan permohonan maaf karena Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur tidak bisa menemui demonstran karena sedang di luar kota.
“Bu Gubenur menyampaikan salam, dan tidak bisa menemui karena sedang berada di Trenggalek menemui Jokowi Presiden RI,” jelas Heru saat mengumumkan hasil rapat yang melibatkan semua unsur serikat pekerja, Kapolda Jatim, Polrestabes Surabaya dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim sore itu.
Baca juga: Puncak Pengesahan UMK, Grahadi Jadi Lautan Buruh
Dalam pertemuan dengan para buruh, ada empat hal yang disampaikan Heru, mewakili Pemprov Jatim.
Pertama, akan mengakomodir usulan kenaikan Upah Minumun Kabupaten/Kota (UMK) 2022. Kedua, usulan upah unggulan yang disampaikan Bupati dan Wali Kota akan jadi pertimbangan Gubernur Jatim, dan poin ketiga, usulan upah kesepakatan sebagai jalan keluar untuk usaha yang kurang mampu sesuai yang diusulkan Bupati dan Wali Kota akan dipertimbangkan.
“Keempat, formula dan besaran kenaikan upah dalam poin 1, 2 dan 3 akan dibahas bersama dengan Dewan Pengupahan dari unsur serikat buruh,” terangnya.
Usai menyampaikan empat hal tersebut, demo buruh yang berlangsung sejak pukul 15.00 WIB, akhirnya membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 18.00 WIB.(man/dfn)
Baca juga: Elemen Buruh Ancam Dirikan Tenda Jika Tuntutan Penghapusan Upah Murah Tak Dikabulkan
Baca juga: Buruh Berkumpul di Frontage Road A. Yani, Siap Menuju Grahadi
NOW ON AIR SSFM 100
