Sulitnya lulus ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) banyak dikeluhkan oleh pengakses Suara Surabaya Media. Salah satunya Joko Budi Waluyo.
Pendengar Radio Suara Surabaya itu mengeluhkan, anaknya yang mengurus SIM C di Polres Sidoarjo pada 2020 lalu. Anaknya baru lulus saat ujian praktik ke-18.
Senada dengan Joko, Deki Andrianto mengeluhkan hal serupa. Anaknya yang sekarang duduk di kelas XI SMK lulus tes teori dalam sekali ujian. Namun tidak dengan ujian praktiknya. Harus menempuh 15 kali ujian, sang anak belum lolos juga.
Sementara Umay, warga Gresik yang punya SIM sejak usianya sudah 18 tahun juga gagal di ujian praktek saat akan perpanjangan.
“Gagal di ujian praktik padahal biasa mengendari mobil sejak 18 tahun. Gak lulus di zigzag mundur, sampai saya bilang ke polisi, di jalan raya gak ada zigzag mundur,” kata Umay.
Akun Nano Comp melalui Facebook e100 membagikan, SIM C miliknya didapat hanya sekali ujian praktek dan langsung lulus, sedangkan untuk SIM A, dia 5 kali praktek baru lulus.
Susahnya lulus ujian praktik SIM akhirnya membuat masyarakat menggunakan orang dalam atau calo. Seperti Djudjuk Surjanto, anaknya yang mengurus SIM C menggunakan jurus kilat lewat orang dalam karena teman-temannya gagal terus.
Menanggapi ini, AKP Zainur Rofik Kanit Regident Lantas Polrestabes Surabaya menjelaskan, halang rintang saat ujian SIM bukan untuk mempersulit pemohon melainkan untuk menguji ketangkasan pengendara.
“Tujuan halang rintang ujian SIM bukan untuk racing atau balapan, tapi untuk (menguji) ketangkasan pengendara. Orang itu benar-benar bisa menguasai kendaraannya,” kata Rofik kepada Suara Surabaya, Minggu (28/11/2021).
Penguasaan kendaraan yang dimaksud Rofik di antaranya tentang teknik pengereman, menjaga jarak dengan kendaraan lain, menghindar bila ada kendaraan yang berhenti mendadak di depannya, hingga teknik parkir.
“Kalau bisa melalui itu, bisa maksimal menguasai kendaraan. Ini untuk keselamatan diri pengendara itu dan orang lain,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, pemohon SIM bisa latihan berkendara di Satpas Colombo atau di Gedangan, Sidoarjo yang bekerja sama dengan MPM Honda agar saat ujian praktik bisa maksimal.
Pemohon SIM yang akan latihan di Satpas Colombo bisa mencoba usai jam pelayanan, di atas pukul 15.00 WIB sampai malam. Petugas juga menyiapkan kelengkapan ujian seperti cone, balok putar balik dan angka 8.
Sementara untuk yang di Gedangan, Sidoarjo bisa dimanfaatkan tiap hari Minggu dengan membuat janji terlebih dulu.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menjelaskan, ujian teori pemohon SIM bisa dilakukan melalui e-AVIS yang bisa diakses melalui gadget.
Kalau lulus, akan dilanjutkan ke tahapan ujian praktik. Untuk pemohon SIM yang akan naik golongan, ujian praktik dilakukan dengan simulator. Sementara untuk yang membuat baru, ujian praktik langsung dengan kendaraan di tempat.(dfn/den)