Selasa, 26 November 2024

Di Hadapan Ratusan Dandim Khofifah Tekankan Pentingnya Strong Partnership

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Khofifah saat menjadi pembicara dalam acara pembekalan Komandan Kodim TNI AD Tahun 2021. Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menekankan pentingnya membangun strong partnership dalam mengatasi berbagai persoalan di daerah.

Menurutnya, dengan sinergi, koordinasi, dan kolaborasi yang kuat antarseluruh stakeholder maka berbagai program pembangunan bisa terlaksana dengan baik.

Dia sampaikan itu saat menjadi pembicara dalam acara pembekalan Komandan Kodim TNI AD Tahun 2021 bertema, “Membangun sinergitas Pemerintah Daerah di jajaran Provinsi Jatim dengan instansi vertikal dalam mengatasi permasalahan di Jatim” di Pusat Pendidikan Teritorial (Pusdikter) Pusterad TNI AD, Bandung Barat, Jumat (26/11/2021).

Khofifah menuturkan, prinsip strong partnership antar-stakeholder dinilai sangat penting dilakukan untuk saling membantu setiap permasalahan di daerah, sekaligus menguatkan berbagai program yang sudah dan akan dilakukan.

“Saya berterima kasih hari ini diberi kesempatan saling membangun sinergitas dari pola pikir dan pola gerak melalui program yang sudah kami lakukan di Jatim karena strong partnership merupakan suatu kebutuhan,” ujarnya.

Kepercayaan untuk berbagi pengalaman dengan jajaran TNI, kata Khofifah, bukan karena jumlah penduduk Jatim yang banyak dan teritorinya luas.

Melainkan banyak permasalahan yang sifatnya kompleks dan itu tidak dapat diselesaikan sendiri.

Karena itu, kata dia, perlu adanya strong partnership. Sinergi dan kolaborasi antara seluruh elemen strategis mulai tingkat provinsi, kota, dan desa.

Bahkan, lanjutnya, saat pandemi Covid-19 terjadi, seringkali Provinsi Jatim menyebut empat pilar di tingkat desa meliputi Babinsa, Babinkamtibmas, Bidan Desa, Lurah atau Kepala Desa, semuanya menyatu.

“Betapa sinergi, kolaborasi, dan partnership di antara mereka (lini paling bawah) harus terbangun hingga kami di Provinsi Jatim juga harus terkoneksi dan terbangun,” urainya.

Sementara itu, Letjen TNI Teguh Arief Indratmoko Komandan Pusat Teritorial TNI AD mengatakan, pembekalan semacam ini perlu diimbangi dengan masukan dari pejabat negara.

Dengan demikian, pengetahuan dan pengalaman Khofifah sebagai pemimpin daerah bisa diserap sekaligus jadi nilai tambah pandangan strategis bagi Dandim dalam menghadapi tantangan ke depan.

“Manfaatkan momentum ini untuk menyerap ilmu dan pengalaman dari Gubernur Jawa Timur. Beliau figur negarawan yang patut jadi teladan. Karena berpola pikir integral, holistik, dan sistemik dalam membangun bangsa, khususnya di wilayah Jatim. Dengan demikian, pengabdian kalian dapat terkoneksi dengan seorang pimpinan di daerah,” ujarnya.

Pembekalan Dandim 2021 yang digelar selama 3 minggu itu diikuti 149 pejabat Dandim.

Pembekalan ini, kata dia, punya nilai yang sangat strategis. Mengingat, para Dandim sebagai ujung tombak TNI AD dalam mengemban tugas pemberdayaan wilayah pertahanan.

Juga untuk membantu menjaga stabilitas dan konduktivitas wilayah serta membantu tugas pemerintah di daerah.(dfn/den)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
34o
Kurs