Dr Yulfiah, Pembantu Rektor Bidang Akademik mendorong mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) melakukan kajian pencemaran mikroplastik di Kali Surabaya.
“Polusi plastik di Kali Surabaya merupakan indikator perilaku manusia yang tidak menghargai sungai, sebagai bagian masyarakat Surabaya yang menggunakan air Kali Surabaya sebagai bahan baku air minum, maka ITATS menginisiasi upaya kajian dan edukasi kepada masyarakat mengenai krisis mikroplastik” ungkap Dr Yulfiah.(23/11/2021).
Selama dua hari mulai 20-21 November 2021, sebanyak 30 orang mahasiswa ITATS berkolaborasi dengan Ecoton melakukannya ekspedisi Kali Surabaya dengan menggunakan perahu motor menyusuri Kali Surabaya bagian hulu. ” Kami melakukan ekspedisi survey pendahuluan untuk mengetahui kontaminasi mikroplastik di Kali Surabaya” ungkap Hani Ismail Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Lingkungan ITATS.
Hani yang juga koordinator komunitas Nol Sampah Surabaya menjelaskan bahwa mahasiswa ITATS akan melakukan penelitian terkait dengan sumber mikroplastik, ancaman kesehatan dan lokasi hotspot polusi mikroplastik yang akan ditulis dalam sebuah buku.
“Buku ini akan menjadi sarana edukasi kepada publik Surabaya sekaligus masukan kepada pemerintah” ungkap Hani.
Kegiatan ekspedisi ini melakukan pengambilan sampel air dan melakukan uji mikroplastik. Chlara Eka Budiarti peneliti mikroplastik Ecoton mengungkapkan dari uji rapid test diketahui Kali Surabaya bagian hulu tercemar mikroplastik jenis fiber.
“Banyaknya jenis mikroplastik fiber menunjukkan tingginya polusi limbah domestik dari cucian pakaian atau laundry dan tidak adanya pengolahan limbah domestik sehingga serat benang banyak mencemari kali Surabaya padahal airnya digunakan sebagai bahan baku PDAM Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya,” kata Chlara.(man/iss)