Usman Ketua DPRD Sidoarjo mengingatkan agar pengerjaan betonisasi tidak sampai membahayakan masyarakat khususnya pengguna jalan.
Ia melihat, masih banyak besi mencuat di sisi jalan yang bisa membuat pengguna jalan terjatuh dan terluka akibatnya. Untuk itu, ia meminta agar kontraktor lebih mempertimbangkan hak keselamatan dan keamanan para pengguna jalan.
“Yang saya amati sekarang sisi pengecoran sisanya ada besi yang keluar, itu berbahaya dan tajam. Itu harus dibuat pengamanan atau bagaimana biar aman,” kata Usman kepada Radio Suara Surabaya, Senin (22/11/2021).
Selain itu, pengerjaan betonisasi di sebagian ruas jalan juga menyebabkan timbunan dan berserakan kerikil dan pasir di sisi sebagian lain. Jika kurang berhati-hati, pengguna jalan dapat terpeleset dan terjatuh.
Namun pada dasarnya, Usman mengaku mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk perbaikan jalan yang sering rusak, salah satunya dengan melakukan betonisasi.
Hanya saja, ia meminta agar betonisasi di setiap ruas jalan tidak disamaratakan karena setiap wilayah bisa memiliki konstruksi jalan berbeda.
Apalagi, betonisasi membuat jalan bertambah tinggi dan membuat rumah di samping kanan kirinya lebih rendah.
“Karena yang ada sekarang, betonisasi gebyah uyah (menyamaratakan) semua ketebalan sama. Padahal itu jalan sudah tinggi, misal ditambah 60 sentimeter rumah penduduk tenggelam, seperti rumah saya,” ujarnya.
Menurutnya, ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam betonisasi ini, yakni perencanaan yang matang, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Untuk itu, ia mengaku Komisi C DPRD Sidoarjo masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah.
Sebelumnya Sigit Setyawan Plt. Kadis PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo mengatakan ada tiga pertimbangan jalan yang diprioritaskan untuk betonisasi, yakni jalan yang sering banjir, beban jalan yang cukup tinggi seperti sering dilewati truk dan jalan yang cepat rusak karena kontruksi tanah yang lunak.
Pihaknya juga melakukan pembangunan saluran air (drainase) di area pengerjaan mengingat elevasi jalan pascabetonisasi akan bertambah tinggi.
“Beton kan beda dengan aspal, kalau beton elevasi berubah 30-40 cm. Kalau di sisi kiri dan kanan tidak disiapkan saluran air, maka kasihan rumah warga di sekitarnya bisa banjir,” imbuhnya.
Untuk itu, beton yang digunakan adalah beton U Ditch (gorong-gorong) agar ada saluran yang dapat penampung air, terlebih saat musim hujan.
Bahkan beberapa waktu lalu, Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo menegaskan, dia tidak segan-segan mencoret laporan hasil kerja kalau kualitas bangunanan tidak sesuai dalam kontrak perjanjian.
“Setiap Minggu saya keliling, turun sendiri mengecek progres pembangunan proyek. Jadi saya minta semua yang mengerjakan proyek memperhatikan kualitas garapannya,” ujarnya.(tin/ipg)