Jumat, 22 November 2024

Karya Desain Mahasiswa Ubaya Ini Terpajang di Papan Iklan di Times Square, New York

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Arby Maulana menunjukkan karyanya yang terpampang di billboard Times Square, New York. Foto: humas Ubaya

Torehkan prestasi di kancah internasional, karya asli Arby Maulana mahasiswa semester akhir Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) tampil di billboard (papan iklan) Times Square New York City, Amerika Serikat. Arby menjadi kreator tunggal proyek Non Fungible Token (NFT) milik brand fast food KFC Indonesia.

Arby Maulana mengungkapkan, dia ingin menyumbangkan prestasi dan karya terbaik sebagai momen terakhir menjadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Kreatif Ubaya. Arby yang tergabung dalam tim PAHI.id sebagai ilustrator dan desainer ini yakin, setiap impian dan harapan yang diiringi usaha, kerja keras, dan kemauan belajar ke arah lebih baik pasti akan berhasil.

“Beberapa tahun lalu saya punya mimpi, karya yang saya buat bisa terpampang di berbagai penjuru kota besar di Indonesia seperti seniman terkenal tanah air yang bisa menginspirasi. Ternyata Tuhan memberikan lebih, karya saya bukan hanya terpampang di billboard penjuru ibu kota, tetapi juga muncul di 1540 broadway billboard Times Square New York City,” kata Arby, Jumat (19/11/2021).

Capaian prestasi itu bermula dari brand fast food dunia KFC yang bikin proyek Non Fungible Token (NFT) asli dari Indonesia, yakni Jagonya Ayam NFT. Non Fungible Token adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam gim, juga video.

Saat ini NFT telah menjadi satu di antara cara populer dalam membeli atau menjual karya seni secara digital. Dalam proyek ini, Arby dipercaya menjadi kreator tunggal untuk membuat desain Jagonya Ayam NFT.

Selama proses pengerjaan proyek yang kurang lebih satu bulan itu Arby dibantu tiga tim lain yaitu Rob Clinton Kardinal, Sean Gelael, dan Rob Raffael Kardinal yang bertanggung jawab di luar pembuatan karya.

Arby menceritakan, karyanya punya desain ilustrasi yang menonjol berbentuk ayam. Namun, berbeda dengan karya-karya milik Arby sebelumnya. Kali ini karya yang dia buat memiliki kesan lebih cute dengan berbagai ornamen dan pilihan warna background yang sedikit berbeda dengan style design Arby yang biasa.

Bagi founder Gran Artista Illustration Artwork ini, pengerjaan proyek itu sangat menantang. Dia harus melihat permintaan dan desain gambar NFT yang mana desain itu dituntut mampu menarik minat masyarakat.

“Saya dikenal punya desain gambar ilustrasi yang detail. Tetapi dalam proyek ini saya coba hal baru dengan menciptakan karya yang lebih imut atau menggemaskan sesuai yang disukai masyarakat di NFT. Desain karya yang dibuat berbentuk digital dan karya pertama bernama Chicken King. Rencana ke depan, dia akan membuat desain untuk Chicken Queen dan Chicken Baby. Jadi proyek ini akan terus berlanjut,” ujar Arby.

Chicken King adalah proyek NFT berlisensi resmi pertama dari Indonesia yang menawarkan 1212 NFT edisi terbatas yang dihasilkan secara unik. Mahasiswa segudang prestasi ini menceritakan bahwa proyek Jagonya Ayam NFT merupakan pencapaian tertingginya pada 2021. Semua berkat kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan tim, brand-brand ternama, serta artis ibu kota Jakarta.

Arby mengaku masuk FIK Ubaya adalah pilihan tepat karena mendapat bekal ilmu serta dukungan yang membuat dirinya terus berkembang sekaligus berkarya di dalam atau di luar kampus.

“Tidak boleh cepat puas dengan apa yang diraih sekarang, masih harus tetap belajar dan terus berkarya. Impian ke depan tentu ingin seperti seniman terkenal di Indonesia maupun luar negeri yang bisa membuat pameran tunggal dan menampilkan hasil karya-karyanya sendiri, sehingga karya saya bisa lebih dikenal masyarakat luas,” kata Arby.(tok/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs