Jumat, 22 November 2024

Toilet SPBU Kotor, Segera Lapor ke Call Center Pertamina

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi SPBU. Foto: Pertamina

Beberapa waktu terakhir media sosial ramai dengan dugaan pungutan liar (pungli) sebesar Rp2.000 di SPBU Pertamina. Dalam postingan Facebook ini, Warganet menilai toilet SPBU dijadikan ajang pungli untuk mengeruk keuntungan lebih besar.

Pengakses Suara Surabaya juga menanggapi hal ini dengan komentar beragam. Hengky Catur, misalnya, melalui WhatsApp Suara Surabaya dia menyoroti fasilitas toilet di SPBU yang seharusnya gratis.

“Harusnya, fasilitas SPBU itu free seperti toilet wajib menjaga kebersihan dan kelengkapan itu ada semua dan harus dijaga. Kalau bisa ada penambahan koordinator pengawas intern khusus cleaning service supaya tidak disalahgunakan,” tulisnya.

Lainnya, ada Henri Winarto. Saat pengakses Suara Surabaya Media ini mengudara di Radio Suara Surabaya, dia juga menceritakan pengalamannya saat menggunakan fasilitas toilet di SPBU Pertamina.

“Pengalaman saya, kalau toilet ada penjaganya, kita bayar dan bersih. Tapi kalau gak ada, kotor. Berbeda dengan di Shell. Gak ada penjaganya tetap bersih. Menurut saya itu tergantung pengelolanya. Dalam hal ini Pertamina. Bilangnya sukarela tapi ditarik,” keluhnya.

Berkaitan hal ini Arya Yusa Dwicandra Section Head Communication Relations CSR MOR V Pertamina Jatimbalinus meminta agar masyarakat yang merasa dirugikan saat beraktivitas di SPBU bisa melaporkan keluhannya ke call center Pertamina.

“Kalau dirasa konsumen keberatan, mungkin sudah bayar tapi toiletnya jorok, kami sarankan untuk menghubungi kontak Pertamina 135. Masyarakat bisa melaporkan ke kami SPBU yang melakukan ‘pungli’ terutama di toilet itu,” katan Arya ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Jumat (19/11/2021).

Dalam kesempatan itu, Arya juga menjelaskan, SPBU, selain bergerak di bidang retail penjualan BBM, juga menyediakan fasilitas non fuel retail seperti ATM, tempat ibadah, toilet, isi angin, dan minimarket. Hanya saja pengelolaan fasilitas ini diserahkan kepada masing-masing pemilik usaha SPBU.

“Non fuel retail dikembalikan ke masing-masing pengusaha SPBU untuk menerapkan pelayanan terbaik untuk mendukung penyaluran BBM ke masyarakat,” katanya.

Dia pun tidak memungkiri kalau ada sejumlah SPBU yang menjadikan fasilitas non fuel retail seperti toilet sebagai pemasukan utama.

“Setelah kami cari tahu, bahkan ada yang bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola toilet itu,” ujarnya.(dfn/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs