Sabtu, 23 November 2024

Sri Mulyani: Insentif Global Capai 19 Triliun Dolar AS Tangani Covid-19

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan saat mendatangi agenda pengesahan APBN 2022, Kamis (30/9/2021). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan menyebutkan insentif secara global yang dikeluarkan untuk mengatasi dampak Pandemi Covid-19 mencapai 19 triliun Dolar AS baik dari sisi fiskal maupun moneter.

“Perekonomian dan keuangan dari sektor usaha serta perekonomian keseluruhan, begitu besar dampak Covid-19 sampai seluruh dunia melakukan countercyclical,” katanya dalam acara Kick Off Sosialisasi UU HPP, seperti dikutip Antara, Jumat (19/11/2021).

Sri Mulyani mengatakan, insentif global sebesar 19 triliun dolar AS itu meliputi dari sisi fiskal sebesar 12 triliun dolar AS dan dari sisi moneter mencapai 7 triliun dolar AS.

Pada tahun ini Indonesia menganggarkan sebesar Rp744,77 triliun untuk membantu masyarakat dan mempertahankan dunia usaha di tengah tekanan dampak pandemi.

Anggaran sampai 12 November 2021 terealisasi Rp483,91 triliun itu masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sebenarnya telah diadakan sejak tahun lalu.

Sri Mulyani mengatakan langkah ini merupakan langkah extraordinary yang jika tidak dilakukan maka akan terjadi dampak maupun lonjakan yang jauh lebih besar.

Menurutnya, upaya global, khususnya Indonesia, saat ini sudah membuahkan hasil. Terlihat dalam hal pengangguran dan kemiskinan mulai teratasi seiring perekonomian yang mulai pulih.

“Alhamdulillah, saat ini sudah mulai menurun sisi pengangguran dan kemiskinan sebab ekonomi mulai pulih,” ujarnya.

Ia berharap pemulihan ini dapat terus berlanjut pada tahun depan meski ekonomi sempat kembali tertekan pada kuartal III 2021 akibat varian Delta yang melonjak.

Di sisi lain, ia mengatakan di negara-negara empat musim seperti di Eropa, Jerman dan Amerika Serikat saat ini sedang mengalami puncak varian Delta tertinggi mengingat ada musim dingin yang mendorong penguatan Covid-19.

“Tantangan Covid-19 belum selesai namun kami akan terus menggunakan instrumen APBN bersama DPR merumuskan langkah-langkah dalam rangka bisa respons secara responsif, fleksibel, dan akuntabel,” jelasnya. (ant/wld/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs