Anna Fajriatin Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, berharap masyarakat Kota Surabaya tidak membuang sampah sembarang. Seperti sampah furniture yang masih ditemukan di sungai, serta limbah dari sisa-sisa makanan dan sisa-sisa sayuran di pasar, yang ditemukan di saluran atau gorong-gorong.
“Contohnya saat kami membersihkan saluran di kawasan Jalan Tidar. Isinya adalah lemak-lemak menggumpal dari limbah sisa makanan, yang dibuang gorong-gorong dan membuat air tidak bisa mengalir,” tegasnya, Selasa (16/11/2021).
Oleh karena itu, Anna juga tak menutup kemungkinan, para pelaku usaha atau pedagang bisa dikenakan denda sesuai dengan Perda yang berlaku. Sebab, akan ada operasi yustisi, yang terus berkeliling setiap hari, untuk melakukan pengecekan terhadap warga mana saja yang nekat membuang sampah sembarangan.
“Masyarakat harus mulai peduli, sudah saatnya kita bersama-sama menjaga kebersihan, dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ingatnya.
Anna juga meminta masyarakat untuk proaktif melapor, apabila mengetahui kondisi pohon yang membahayakan. Sebab, pohon yang ada di Kota Surabaya, disiapkan untuk menyerap polusi udara dan membutuhkan perantingan, dengan teknik khusus.
“Masyarakat bisa langsung menginformasikan kepada kami melalui Command Center 112, sehingga kami bisa cepat melakukan penanganan,” kata Anna.
Anna juga menerangkan, bahwa faktor penyebab pohon tumbang di Kota Surabaya, adalah akar pohon yang sudah terangkat, ukuran pohon yang besar, dan usia pohon yang sudah tua. Disisi lain, ia juga menyayangkan perilaku masyarakat yang membakar pohon, karena menilai pohon tersebut sudah keropos.
“Ini sangat disayangkan, sebetulnya bisa langsung menghubungi kami. Kalaupun harus kami tebang bawah, maka akan kami ganti. Misalnya dengan pohon tabebuya, agar kualitas udara akan tetap terjaga,” jelas Anna (man/ipg)