Sabtu, 23 November 2024

Strategi Jatim untuk Menangkal Masuknya Virus Covid-19 Varian AY.4.2

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama Forkopimda saat Rapat Koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota di Jatim, Senin (15/11/2021). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur meminta seluruh pihak mewaspadai dan mengantisipasi masuknya virus Covid-19 varian baru, AY.4.2.

Dia sampaikan itu dalam Rapat Koordinasi tingkat Provinsi bersama forkopimda dan bupati/walikota se-Jatim di Convention Hall, Grand City Surabaya, Senin (15/11/2021).

Pemprov Jatim, kata Khofifah, melakukan antisipasi ini dengan melakukan pemantauan khusus kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Terutama PMI yang akan masuk ke Jatim melalui pintu-pintu non penerbangan internasional.

Sebagaimana disinyalir dari sejumlah berita internasional, varian baru Covid-19 AY.4.2 sudah terdeteksi di Malaysia dan Singapura.

Untuk itu, Khofifah meminta Kapolda dan Pangdam V/Brawijaya membantu koordinasi dengan Pemda soal tempat transito perihal di wilayah perlintasan antarprovinsi.

Ada dugaan, kata dia, para PMI ini akan menempuh perjalanan dengan pelayaran, lanjut penerbangan domestik. Apalagi Bandara Internasional Juanda masih tutup.

Dia mengatakan, meski gelombang kepulangan PMI secara masif belum terjadi, tindakan preventif dan pengawasan sudah harus digencarkan.

Terutama di jalur pintu masuk dari Malaysia ke Indonesia yang bisa melalui banyak pintu.

“Kabupaten/kota yang jadi perlintasan harus berkoordinasi bersama. Sangat mungkin mereka masuk melalui kapal, lanjut dengan domestic flight,” ujarnya.

Selain bentuk kewaspadaan di area pintu masuk, Khofifah juga meminta kabupaten/kota menyiapkan operasi yustisi secara random menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Kondisi antisipatif ini menjadi format untuk bersiap mengantisipasi Natal dan Tahun baru,” katanya.

Pemda/Pemkot juga dia minta mengantisipasi bersama titik-titik wisata yang berpotensi banjir pengunjung di masa libur Nataru.

“Ada libur Nataru yang harus diantisipasi bersama. Titik-titik wisata seperti di Batu, Banyuwangi, Lamongan, dan lainnya. Mohon semua mengantisipasi,” ujarnya.

Khofifah pun turut mengajak Kabupaten/Kota di Jatim meningkatkan capaian vaksinasi, serta secara akseleratif menggenjot vaksinasi untuk lansia.

Seluruh langkah antisipatif itu, kata Khofifah, harus dilakukan untuk menjaga perekonomian di Jawa Timur yang sudah mulai tumbuh berdasarkan catatan BPS.

Menurut data BPS Jatim sampai 5 November kemarin, perekonomian Jatim secara quartal to quartal tumbuh 2,26 persen.

Pertumbuhan q to q sebesar 2,26 persen ini berada di atas rata-rata nasional yang hanya tumbuh 1,55 persen

Tak hanya itu, data BPS juga menunjukkan bahwa pengangguran di Jatim juga mengalami penurunan sebanyak 0,1 persen.

Penurunan pengangguran terbanyak di Jawa Timur berada di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan yaitu sebesar 1,33 persen.

“Apa yang kita khawatirkan adalah ekonomi terkontraksi. Alhamdulillah, berkat sinergi semua pihak, ekonomi di Jatim tumbuh positif sebesar 2,26 persen,” ujarnya.

Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jatim mengatakan pentingnya operasi yustisi di titik perbatasan mengingat meningkatnya mobilitas masyarakat pada Nataru tahun lalu.

“Bisa juga dengan disiasati pelaksanaan operasi secara random di titik-titik tertentu,” katanya

Sementara, Mayjen TNI Suharyanto Pangdam V Brawijaya menyampaikan, capaian positif dan pujian dari berbagai pihak tidak boleh bikin Jatim berpuas diri.

“Kita tidak boleh puas, kita harus menyelesaikan yang belum bagus. Utamanya vaksinasi lansia yang juga indikator penentuan level PPKM,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, capaian vaksinasi lansia di 17 kabupaten/kota di Jatim masih di bawah 40 persen.

“Strategi yang paling tepat adalah bersinergi dengan seluruh pihak yang ada. Baik dari Pemerintah, TNI, Polri, Nakes, juga masyarakat,” katanya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs