Sabtu, 23 November 2024

Gus Muhdlor Berharap Serah Terima Hibah Lahan TNI AL untuk Flyover Aloha Tuntas pada 2022

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo bertemu Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi Komandan Lantamal V Surabaya, beberapa waktu lalu. Foto: Humas Pemkab Sidoarjo

Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) Bupati Sidoarjo berharap, serah terima lahan Flyover Aloha seluas 1,2 hektare yang dihibahkan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) V tuntas pada 2022 mendatang.

Sudah dua kali Gus Muhdlor bertemu Pimpinan Lantamal V Surabaya, meminta izin penggunaan lahan untuk pembangunan Flyover Aloha.

“Insyaallah, kami upayakan, serah terima lahan ini selesai 2022. Langsung dilanjut pembangunan oleh Kementerian PUPR dan kami harap selesai 2024,” kata Muhdlor.

Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor itu sudah bertemu Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi Komandan Lantamal V Surabaya, beberapa waktu lalu.

“Atas nama masyarakat Sidoarjo kami minta izin kepada Komandan Lantamal V Surabaya agar sebagian lahannya bisa dipakai untuk flyover,” ujar Gus Muhdlor.

Dia sampaikan itu di dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Senin (15/11/2021).

Sementara, Lantamal V Surabaya, diwakili Kolonel Lindri, dalam pertemuan pekan lalu di Sidoarjo menyampaikan soal prosedur pengajuan hibah lahan milik TNI AL.

Pemkab Sidoarjo harus membuat surat pengajuan hibah ke Lantamal V Surabaya dan untuk selanjutnya akan diproses ke tingkat atas.

Lindri mengatakan, prinsipnya, proses hibah itu harus mengikuti aturan yang ada, jangan sampai menyalahi prosedur yang bisa berakibat merugikan negara.

Gus Muhdlor pun sepakat dengan itu. Dia akan memproses pengajuan hibah itu sesuai aturan yang ada, supaya tidak sampai merugikan negara.

“Kami sudah beberapa kali ketemu dengan Lantamal V. Koordinasi berjalan baik. Kami berterima kasih dukungan TNI AL. Prosedur hibah lahan akan kami tempuh,” ujarnya.

Sekadar diketahui, sekitar 80 persen lahan yang dibutuhkan untuk membangun Flyover Aloha merupakan tanah milik TNI AL, dalam hal ini, Lantamal V
Surabaya.

Pemkab Sidoarjo yang bertanggung jawab dalam hal pembebasan lahan untuk dalam proyek flyover pemecah kemacetan itu masih punya tanggungan lahan milik warga.

Ada lahan yang ditempati 51 kepala keluarga seluas 12.284.91 meter persegi yang perlu dibebaskan, termasuk sawah seluas 450 meter persegi.

Selain itu ada bangunan PDAM Sidoarjo dan Surabaya, Instalasi Telkom, Instalasi PLN, ATM Bank Mandiri, BNI, Maspion, dan jembatan penyeberangan yang terdampak.

Kementerian PUPR, dalam pertemuan dengan Pemkab Sidoarjo beberapa waktu lalu memaparkan detail rencana pembangunan Flyover Aloha.

Akan ada dua flyover yang dibangun di kawasan itu. Satu untuk ruas arah Surabaya menuju Sidoarjo, dan satu lagi untuk ruas sebaliknya, dari Sidoarjo ke Surabaya.

Proyek flyover Aloha itu akan dibangun dengan pembiayaan yang dialokasikan di APBN. Rencananya, pembangunan akan dimulai pada 2023 dan tuntas pada 2024.

Gus Muhdlor berharap, Flyover Aloha itu mampu mengurai kemacetan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Sehingga mobilitas orang dan barang makin lancar.

“Pembangunan Flyover Aloha ini sekaligus upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan semakin lancarnya pergerakan orang dan barang,” ujarnya.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs