Pembelajaran Tatap Muka Memicu Kenaikan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengungkapkan, ada 126 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dalam kurun waktu tiga pekan terakhir.

Berdasarkan hasil observasi, diketahui kenaikan kasus infeksi Virus Corona paling banyak akibat penularan di sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Selain itu, ada juga laporan klaster takziah yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk mengatasi lonjakan kasus dalam proses pembelajaran tatap muka, Kementerian Kesehatan dan Kemendikbudristek akan segera melakukan konsolidasi.

Joko Widodo Presiden, kata Budi Gunadi, menginstruksikan jajarannya menerapkan surveilans kesehatan supaya proses belajar tatap muka di sekolah tetap aman dari ancaman Covid-19.

“Minggu lalu ada 126 kabupaten/kota naik. Sebagian besar disebabkan kasus positif di sekolah dan takziah,” ujar Menteri Kesehatan, sore hari ini, Senin (15/11/2021), sesudah rapat kabinet terbatas, di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pada kesempatan itu, Budi Gunadi juga mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 yang dipicu kegiatan liburan akhir tahun.

Berdasarkan hasil analisis Satgas Penanganan Covid-19, kenaikan kasus signifikan terjadi sesudah tiga kali periode libur panjang.

Kenaikan kasus harian dan kasus mingguan terjadi sesudah libur Idulfitri 2020, libur Maulid Nabi Muhammad dan Natal 2020, serta libur Idulfitri tahun 2021.

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 sebelumnya mengatakan, kenaikan kasus pascaperiode liburan dipicu sejumlah faktor.

Di antaranya, lonjakan mobilitas masyarakat yang tidak diimbangi dengan upaya pengetesan.

Lalu, masyarakat kurang disiplin protokol kesehatan dalam perjalanan mau pun aktivitas liburan, tradisi berkumpul, makan bersama, dan tradisi keagamaan yang menimbulkan kerumunan.

Kemudian, karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, dan fasilitas publik lainnya.(rid/iss/ipg)