Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jawa Timur melakukan launching Pilot Project Quick Response Indonesian Standard (QRIS), di Pasar Kapasan.
Budi Hanoto Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengatakan QRIS adalah implemetasi digitalisasi pasar rakyat yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan dan Bank Indonesia melalui pembayaran non tunai.
“Langkah awal dilakukan piloting pembayaran menggunakan QRIS yang dilaksanakan di 46 pasar rakyat yang ada di 46 Kabupaten kota yang tersebar di 34 provinsi,” katanya saat membuka acara launching QRIS, di latai 3 Pasar Kapasan, Jumat (12/11/2021).
Budi Hanoto berharap adanya pasar siap QRIS ini dapat mempemudah pedagang dan masyarakat dalam melakukan pembayaran nir-sentuh, yang lebih aman nyaman dan praktis.
Ia menyampaikan, inovasi di bidang sistim pembayaran oleh Bank Indonesia mempertimbangkan tantangan ekonomi global dan domestik yang meningkat akibat pandemi Covid-19.
“Kami memandang perlunya alernatif solusi yang lebih inovatif, lebih inklusif tapi juga berkelanjutan untuk menjaga akselerasi pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Timur,” katanya.
Inovasi ini akan terus dilakukan sebagai respon terutama di masa pandemi. BI sebagai otoritas pembayaran juga mendukung pembayaran non tunai di masyarakat yang didukung dengan inovasi kebijakan.
Kata Bambang, sepintas seperti pembayaran, tapi QRIS adalah kanal pembayaran yang membentuk ekosistem,karena yang menggunakan dari pedagang, konsumen sampai suppliernya, bahkan pemkot bisa menarik retribusi juga lewat QRIS.
“Menggunakan QRIS sebagai salah satu metode menerima pembayaran mendatangkan banyak manfaat bagi berbagai pihak, seperti pelaku UMKM atau merchant, Pemda, dan tentunya pengguna. Menggunakan QRIS juga akan memudahkan bank membidik debitur kredit,” paparnya.
Sucahyo PD Pasar Surya menambahkan, ada 400 pedagang di Pasar Kapasan yang sudah tercatat menggunakan QRIS dari total 1600 pedagang yang ada di Pasar Kapasan.
“Dalam kondisi pandemi, baik pedagang maupun masyarakat dan pengelola pasar sangat membutuhkan transaksi pembayaran yang terkoneksi dengan online dan digitalisasi, “ katanya.
Ia pun berterima kasih atas kerja sama Bank Indonesia dan Bank BNI yang menjadikan Pasar Kapasari sebagai Pilot Project.
“Dalam kondisi pandemi kita membutuhkan alat pembayaran yang sangat aman, mencegah penyebaran virus Covid-19, dan juga dari risiko kehilangan transaksi uang yang dibawa secara cash,”ujarnya.
Pilot Project Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan Sehat Pakai QRIS, diresmikan oleh Indah Kurnia, Anggota DPR RI komisi XI dan akan disosialisasi secara getok tular kepada 22 ribu pedagang yang tersebar di 67 Pasar di Kota Surabaya.(man/den)