Kantor Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Rabu (10/11/2021) diresmikan sebagai rangkaian acara Karya PENS untuk Bangsa, memperingati Hari Pahlawan 2021.
Didampingi Aliridho Barakbah Direktur PENS dan Farid Dwi Murdianto Ketua Sentra HKI PENS, Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur menanda tangani piagam peresmian sekaligus melakukan pengguntingan rangkaian bunga.
Aliridho Barakbah Direktur PENS menyampaikan bahwa Kantor Sentra Hak Kekayaan Intelektual ini merupakan angin segar bagi pengembangan inovasi di kampus PENS. Banyak buku-buku hasil Tugas Akhir, Skripsi maupun Tesis hanya menjadi isi perpustakaan. Belum lagi hasil penelitian Dosen, staf Pranata Laboran Pendidikan dan Teknisi yang juga potensial untuk digarap. Setiap tahunnya terdapat 700-800 an tugas akhir dan tesis yang berpotensi bisa dikerjasamakan dengan industri. Belum lagi 30 an riset-riset yang didanai oleh Kementerian maupun lainnya.
Sentra HKI PENS berperan penting dalam formalisasi karya-karya tersebut dalam bentuk paten, hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan merek. Sementara, karya-karya tersebut juga diinventarisir dalam e-catalog. “E-catalog yang berisi tentang brief description Tugas Akhir, Skripsi dan Tesis akan dibuat.
Sasarannya adalah pihak industri serta masyarakat umum yang tertarik dengan karya-karya tersebut. Unit Kerjasama institusi berikutnya akan membawa katalog tersebut ke industri untuk dipresentasikan dan di mapping juga potensi kolaborasi,” terang Aliridho, Rabu (10/11/2021).
Industri yang tertarik terhadap beberapa topik yang ada di katalog tersebut kemudian akan menghubungi Unit Kerjasama Institusi dan kemudian akan melanjutkan ke proses berikutnya. Di satu sisi, kampus akan menerima feed back dari industri, tentang topik-topik apa saja yang diminati oleh industri.
“Nah, ketika topik ini diminati dan dikembangkan kemudian berpotensi dan ada peluang untuk dikolaborasikan selanjutnya akan kita formalisasi dan kapitalisasi knowledge nya dalam bentuk kekayaan intelektual, misalnya paten, hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan merek. Harapannya dengan dilakukannya kapitalisasi knowledge dalam bentuk kekayaan intelektual, lalu dengan mendatangkan industri, akan terjadi kooperasi/ Kerjasama, ” tambah Aliridho.
Hingga saat ini PENS telah memiliki 109 paten dan 173 hak cipta. Tidak hanya itu Sentra Hak Kekayaan Intelektual PENS terdaftar secara resmi melalui SK Direktur dan Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI) serta di Tahun 2019 pernah memperoleh penghargaan sebagai permohonan paten tertinggi untuk kategori Politeknik.
Sentra HKI PENS tercatat secara aktif memberikan kritik, saran dan solusi diberbagai acara Kemenkumham tentang Hak Kekayaan Intelektual serta tergabung pula dalam Komunitas Internasional TISC (Technology and Inovation Support Center) yang berada langsung di bawah WIPO (World Intellectual Property Organization).
Politeknik, sebagai satu diantara pendidikan vokasi ini diamanahkan untuk dekat dengan industri. Hal ini tercermin sejak pendampingan kurikulum oleh industri, pelaksanaan kurikulum yang juga melibatkan industri, termasuk penyelesaian problem yang juga banyak dibenamkan melalui project base learning, sehingga mahasiswa terbiasa untuk meyelesaikan permasalahan yang ada di industri. Dan, Tugas akhir, skripsi dan tesis mahasiswa yang merupakan hasil kapitalisasi knowledge dan skill dengan berbagai topik yang sifatnya aplikatif dan inovatif dapat diformalisasikan dan ke dalam kekayaan intelektual itu menjadi kolaborasi ke depan.
“Tantangan kita mendatang adalah kita masih perlu menyisir lagi dan mempertajam lagi seberapa nilai jual dari kekayaan intelektual tadi (yang terformalisasi dalam paten itu,red.) menjadi nilai yang positif untuk institusi dan peneliti. Skemanya sekarang dibalik, dengan kita bawa dulu ke industri, dan jika ada yang tertarik baru kita larikan ke paten, ” pungkas Aliridho.
Sementara itu, Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, menyampaikan rasa syukurnya atas peresmian kantor sentra HKI PENS tersebut dan berharap ke depan akan menjadi unggul dengan berbagai karya inovativnya.
“Saya berterima kasih dan merasa terhormat dapat menjadi bagian dari PENS, serta diberi amanah sebagai Dewan Penyantun PENS. Semoga ke depan PENS makin unggul dengan karya-karya dan inovasinya tidak hanya di Jawa timur, bahkan di skala nasional maupun internasional,” pungkas Emil Elistianto Dardak.(tok/tin/rst)