Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pam Obvit) Polda Jatim menyalurkan 750 paket bantuan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di 42 titik di Jawa Timur.
Pelepasan penyaluran bantuan ini digelar secara simbolis di halaman Kantor Dit Pam Obvit Polda Jatim di Jalan Dr Soetomo Surabaya, Kamis (4/11/2021).
Sejumlah Tim Dit Pam Obvit Polda Jatim akan menyebar ke berbagai titik untuk memberikan bantuan itu secara langsung kepada masing-masing Pokdarwis dan juga kepada kelompok pelaku wisata.
Di Surabaya, bantuan berisi bahan pokok dan perlengkapan ibadah itu diberikan kepada pelaku wisata di Kebun Binatang Surabaya, Atlantis Land Kenjeran, dan Ekowisata Mangrove Wonorejo.
Kombes Pol Prio Soekotjo Direktur Pam Obvit Polda Jatim mengatakan, penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari upaya supervisi, terutama kepada masyarakat pelaku wisata.
Menjelang Libur Nataru ini, kata Prio, hal utama yang jadi perhatian Direktorat yang dia pimpin adalah berkumpulnya orang di tempat-tempat wisata. Para pengelola wisata dia harap bekerja sama.
“Objek wisata yang sudah buka harus bekerja sama. Apa saja kerja samanya? Pertama harus memasang aplikasi Peduli Lindungi. Begitu hijau silakan masuk. Begitu merah petugas harus ada di situ,” ujarnya.
Keberadaan petugas, dalam hal ini Satuan Petugas Penanggulangan Covid-19 yang memang harus dimiliki setiap objek wisata yang beroperasi, adalah sebuah keniscayaan.
Misalnya bila ada pengunjung yang terdeteksi merah ketika melakukan scan aplikasi Peduli Lindungi, para petugas itu harus sigap menangani dengan membawanya ke rumah sakit.
“Kalau merah bawa ke rumah sakit untuk vaksinasi. Kenapa? Kalau ini liar, tambah banyak,” kata Prio kepada suarasurabaya.net usai acara pelepasan bantuan.
Prio mengakui, bantuan yang diberikan tidak seberapa. Dia berharap, bantuan itu setidaknya bisa menjadi stimulasi para pelaku objek wisata agar bangkit dari keterpurukan pasca-pandemi.
“Ketika tempat wisata tutup, jangan dikira pengelola yang terdampak. Tapi yang jual gorengan dan makanan dan sebagainya itu juga mati. Normalnya, kalau siang orang bekerja, malamnya pasti tidur. Nah, kalau siang orang tidak bekerja, malamnya akhirnya tidak jelas, terus mikirin barang orang lain. Ini yang kami cegah, karena akhirnya nanti ke siapa? Ke polisi juga,” ujarnya.
Karena itulah ada perlengkapan ibadah yang turut ada di dalam paket bantuan itu. Prio berharap, bila memang ekonomi para pelaku wisata ini belum bisa bergerak, mereka bisa terus berdoa.
“Kalau sudah berdoa, siapa yang bisa mengalahkan kekuatan dari Yang Maha Kuasa?” Katanya.
Sinarto Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim turut hadir dalam pelepasan bantuan secara simbolis di halaman Kantor Dit Pamobvit.
Sinarto memastikan, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota sudah siap menghadapi Libur Nataru dengan mewaspadai sejumlah hal. Euforia masyarakat dan kesiapan pebisnis wisata.
“Dari sisi euforia masyarakat, kami bersama Pam Obvit akan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang protokol kesehatan yang disediakan pebisnis pariwisata,” ujarnya.
Edukasi mengenai pintu masuk dan keluar objek wisata, penerapan scan QR Code Aplikasi PeduliLindungi, juga penerapan protokol kesehatan seperti masker dan jaga jarak, akan terus disampaikan.
“Kalau sudah paham, masyarakat tidak akan melakukan sesuatu yang bikin mereka tidak sehat. Kondisi itulah di Nataru yang jadi kewaspadaan kami. Jangan sampai ada gelombang yang lebih menyesatkan lagi daripada yang kemarin,” ujarnya. (den/rs)