Jadi Tuan Rumah KTT G-20, Indonesia Optimis Pulih Bersama dan Bangkit Perkasa

Teuku Faizasyah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan menjadi presidensi KTT G-20 adalah salah satu capaian Indonesia karena sudah menjadi anggota sejak tahun 2000 lalu dan sudah berperan aktif.

“Sekarang masih masa pandemi. Di sisi lain kita juga berharap adanya pemulihan ekonomi yang bersifat global. Dengan demikian tantangannya belum jelas arahnya ke mana. Walaupun sejumlah perbaikan sudah tercatat, geliat ekonomi masih belum bisa kembali ke kondisi sebelum pandemi. Karena itu Indonesia mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’ atau ‘Pulih Bersama, Bangkit Perkasa’. Kita ingin negara-negara dunia bangkit kembali bersama-sama dan lebih kuat lagi secara ekonomi,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (3/11/2021).

Teuku Faizasyah melanjutkan, G-20 memang mengacu pada duapuluh ekonomi terbesar. Kalau dikombinasikan, GDP negara G-20 mencapai 47 persen lebih GDP dunia. Indonesia sudah menunjukkan geliat ekonomi kebangkitan ekonomi dan itu menjadi perhatian negara-negara lain karena mereka ingin belajar menggeliatkan kembali ekonomi dalam negeri.

“Indonesia satu-satunya anggota G-20 dari Asia tenggara. Posisi Indonesia dalam kerangka global apalagi kerangka kawasan, sudah menjadi keniscayaan harus diikutkan karena kerangka ekonomi dan proyeksi pertumbuhan kita yang konsisten dari waktu ke waktu. Penilaian secara umum mulai dari lembaga survei internasional  itu semua menunjukkan Indonesia sebagai negara yang punya kapasitas untuk terus berkembang,” kata dia.

Dilihat dari segi dinamika politik, dinamika politik Indonesia sebagai negara demokrasi dinilai lebih baik karena mengadakan pemilihan secara reguler. Jika melihat survei, 70 persen masyarakat Indonesia masih percaya dengan sistem demokrasi.

“Kita yakin dan percaya dalam kurun waktu duabelas bulan ke depan, bisa mengatasi pandemi secara lebih baik. Pesan itu yang sebenarnya ingin disampaikan presiden,” tuturnya.(iss)