Jumat, 22 November 2024

Matching Fund Kampus Merdeka untuk Ciptakan Solusi Masalah Masyarakat dan Industri

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Arahan Prof. Nizam Dirjen Dikti Kemendikbudristek RI terkait Program Matching Fund di kampus Ubaya. Foto: Humas Ubaya

Prof. Ir. Nizam M.Sc., DIC., Ph.D., Dirjen Dikti berharap program Matching Fund Kemendikbudristek dapat menjadi solusi permasalahan masyarakat, kampus, dan dunia industri.

Prof. Nizam menjelaskan bahwa program yang merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini merupakan program yang masih baru sehingga belum sempurna. Prof. Nizam menyampaikan jika Program Matching Fund akan terus melakukan perbaikan terkait proses, sistem hingga waktu pelaksanaannya. Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk Program Matching Fund.

“Tahun depan insya Allah, dana akan ditingkatkan menjadi lima kali lipat dari yang sekarang. Saya berharap perguruan tinggi di Jawa Timur dapat memanfaatkan program Matching Fund untuk berkolaborasi menciptakan solusi atas beragam permasalahan yang ada di masyarakat maupun industri,” terang Prof. Nizam.

Matching Fund sendiri adalah program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang melibatkan insan perguruan tinggi dan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri). Program ini bertujuan membangun ekosistem MBKM sebagai upaya menyelesaikan berbagai isu sosial, tantangan DUDI dan masyarakat, serta masalah perguruan tinggi melalui kemitraan perguruan tinggi dengan DUDI. Program tersebut juga dirancang untuk menyelaraskan pengembangan ilmu dan teknologi di perguruan tinggi. Tujuannya agar sesuai dengan pemenuhan kebutuhan atau pemecahan permasalahan dalam dunia usaha maupun dunia industri.

Hadir pada kesempatan pengarahan di kampus Ubaya tersebut, Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA., Kepala LLDIKTI Wilayah VII, yang menyampaikan bahwasannya Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak resources seperti sumber daya manusia (SDM) atau sumber daya lain. Jawa Timur, sambung Soeprapto siap mendukung dan menyerap pendanaan program Matching Fund atau program pemerintah lain dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sementara itu Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT., Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) menegaskan jika Program Matching Fund sangat baik dan efektif dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Prof. Nizam dalam arahannya mampu memberikan banyak inspirasi bagi Ubaya maupun PTS di Jawa Timur mengenai program Matching Fund.

“Ubaya berharap bahwa pelaksanaan Program Matching Fund di tahun-tahun berikutnya dapat dilakukan dengan jangka waktu yang akan datang nanti menjadi lebih panjang dan proses administrasi lebih mudah, ” pungkas Benny Lianto, Rabu (3/11/2021).

Sesuai dengan semangat MBKM, Ubaya menghimbau dosen atau tim peneliti agar wajib mengikutsertakan mahasiswa dalam Program Matching Fund. Ubaya telah berhasil mengikuti seluruh tahapan seleksi proposal yang dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu seleksi administratif, seleksi substansi dan verifikasi kelayakan. Akhirnya terpilihlah sepuluh proposal unggul yang disetujui dan mendapat dukungan dana dari program Matching Fund.(tok/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs