PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur meluncurkan program Kampung Intan (Investasi Berkelanjutan) pada Jumat (29/10/2021) di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Program Kampung Intan yang diinisiasi oleh Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis UINSA bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, PT Indopremier Sekuritas (IPOT) dan Bank Sampah Induk di Surabaya, merupakan program lanjutan/pengembangan dari program Nabung Saham Modal Sampah (Assalam) yang telah launching tahun 2019.
Dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, BEI Jatim menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga dan generasi mudah yang memiliki keterbatasan dana dalam berinvestasi, dengan cara mengkonversi dan meningkatkan nilai ekonomis sampah rumah tangga menjadi saham.
“Kampung Intan dirancang menjadi kampung yang bebas dari kemiskinan, peduli kesehatan dan lingkungan melalui pemberdayaan perempuan dan generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal. Mengusung collaborative governance sebagai program nasional, Kampung Intan sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan jumlah investor, termasuk investor perempuan khususnya ibu rumah tangga yang memiliki potensi besar namun prosentasenya masih sangat kecil di pasar modal Indonesia,” mengutip keterangan tertulis.
Salah satu kampung yang merasakan manfaat dari program ini adalah Kampung Intan di Kelurahan Jambangan, desa Keboan Sikep, Gedangan, Sidoarjo. Di sini sampah tidak hanya disulap menjadi kerajinan tangan, tetapi juga sarana untuk berinvestasi dengan membeli saham-saham yang tercatat di BEI. Selain itu program ini juga memungkinkan terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih (go green). Program ini juga diminati dua desa di Banyuwangi, yaitu desa Cluring dan desa Blimbingsari.(dfn/ipg)