Sabtu, 23 November 2024

Tak Merasakan Gejala Bukan Berarti Tak Berisiko Stroke

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Ira Dwijayanti, Ahli Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengatakan, semua orang berisiko terkena stroke. Hanya saja ada orang yang tidak merasakan gejalanya.

Satu di antara gejala yang tidak terasa adalah tekanan darah tinggi. Orang yang tekanan darahnya di atas 120-180 dan sampai 200, berisiko tinggi mengalami stroke.

“Stoke itu kondisi di mana pasokan darah ke otak terganggu akibat ada penyumbatan, dan akhirnya pecah. Area otak bisa mati kalau tidak dapat aliran darah,” kata Ira kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (29/10/2021).

Sakit kepala yang biasanya dirasakan di belakang kepala, kata Ira, bisa jadi itu gejala hipertensi. Namun pengukuran tekanan darah tetap harus dilakukan secara berkala.

“Dulu penderita hipertensi usia 40 tahun ke atas. Sekarang 25-30 sudah banyak yang terkena hipertensi. Penyebabnya bisa karena kurang bergerak, gaya hidup, dan pola makan,” kata dia.

Hal lain yang meningkatkan risiko stroke selain riwayat hipertensi adalah obesitas, kebiasaan merokok dan stres yang tidak bisa dikelola.

Karena itu, untuk mencegah stroke, Ira menganjurkan masyarakat menerapkan diet seimbang dan olah raga.(iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs