Sabtu, 23 November 2024

Hari Stroke Sedunia: Stroke Mulai Mengakar ke Generasi Muda

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
IIustrasi stroke yang mulai menyerang berbagai generasi. Foto: Pixabay

Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day diperingati pada 29 Oktober 2021. Awal sejarahnya bermula dari Europan Stroke Initiative pada 1990-an untuk meningkatkan kesadaran bahaya penyakit stroke.

Kemudian Organisasi The Europan Stroke meneruskan ide dengan mencanangkan tanggal 10 Mei sebagai Hari Stroke sedunia.

Akan tetapi pada kongres Stroke Sedunia 2004 yang digelar di Vancouver, Kanada. World Stroke Organization ( WSO) kemudian mengubah peringatan Hari Stroke Sedunia yang telah disepakati pada tanggal 29 Oktober.

Melansir dari lama world-stroke.org, peringatan Hari Stroke 2021 mengangkat tema kampanye Hari Stroke dengan ‘Save Minutes, Save Lives Campaign‘.

Gejala penyakit stroke kini tidak hanya dialami orang tua saja, karena sudah tercatat bahwa kasus stroke sudah mulai marak kepada orang berusia di bawah 40 tahun.

Hal itu turut dibenarkan oleh dokter Pujianto Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudu Jawa Tengah.

“Selama ini pasien stroke berusia 40 tahun lebih. Akan tetapi, saya sudah menangani tiga pasien stroke dengan usia kurang dari 40 tahun,” katanya.

Bahkan dirinya pernah menangani pasien stroke dengan usia yang cukup muda, yakni 18 tahun.

Faktor yang membuat kalangan anak muda kini juga rentan terkena stroke diakibatkan kurangnya menerapkan pola hidup sehat, seperti makan teratur, cukup gizi, dan berolahraga.

Data secara nasional berdasar diagnosis dokter pada penduduk berumur diatas 15 tahun sebesar 10,9 persen atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang pada 2018.

Untuk wilayah yang paling rentan menurut data yang diolah Riskesdas 2018, Balitbangkes dan Kemenkes RI menunjukkan Provinsi Kalimantan Timur sebensar 14,7 persen dan DI Yogyakarta 14,6 persen menjadi Provinsi pravalensi stroke tertinggi.

Berdasar kelompok umur menurut sumber data yang sama, menunjukkan usia 55-64 tahun menjadi kelompok yang paling rentan.

Akan tetapi usia 35-44 tahun dan 45 – 54 tahun juga menunjukkan angka sebanyak 6,9 persen dan 21,8 persen. Yang artinya juga ada kasus usia dibawah 40 terkena stroke.

Kendati demikian stroke dapat diantisipasi pada tanda atau gejala awal yang sudah diketahui.

Adapun ciri gejala awal stroke yang dialam oleh pasiden pada umumnya sebagai berikut.

Arm weakness (tangan melemah), adalah kondisi otot tangan melemah. Biasanya terjadi pada sisi tubuh yang sama dengan sisi wajah yang terkulai.

Face drooping (wajah terkulai), adalah kondisi saat otot sebelah sisi wajah melemah, sehingga menyebabkan wajah terlihat tidak simetris. Misalnya terlihat bibir yang melorot, juga mata dan pipi.

Speech difficulties (kesulitan berbicara), adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk berbicara.

Time to call, jika seluruh tanda atau gejala awal itu sudah terlihat, segera hubungi dokter atau pihak medis untuk mendapatkan pertolongan sebelum serangan stroke terjadi.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs