Program Suara Surabaya Muda (SS Muda) muncul karena Suara Surabaya ingin memiliki kawan yang berkualitas. Ini dikatakan Wahyu Widodo Direktur Bisnis Suara Surabaya Media ketika memberi sambutan di Workshop SS Muda Batch II di Kampung Media Suara Surabaya, Sabtu (15/12/2018).
Ia mengatakan, generasi saat ini adalah generasi kolaborasi. Sehingga, daripada memosisikan orang lain sebagai pesaing, lebih baik berkolaborasi.
“Media konvensional semuanya saat ini menghadapi tantangan. Ya teman-teman ini pesaingnya. Karena media sosial saat ini banyak sekali. Tapi kita harus berkolaborasi,” kata Dodik, panggilan akrab Wahyu Widodo.
Di hadapan para pelajar SMA Surabaya tersebut, ia mengatakan, dirinya banyak belajar hal baru dari generasi mereka, terutama tentang kolaborasi.
Ia juga bercerita tentang pentingnya akses daripada aset. Dulu, kepemilikan aset dianggap sangat penting, seperti kepemilikan motor, rumah, perusahaan, dan aset lain. Namun sekarang, yang paling penting adalah akses.
Peserta workshop SS Muda Batch II menyimak penjelasan Wahyu Widodo Direktur Bisnis Suara Surabaya Media. Foto: Eka Putri/ SMAN 15/ SS Muda
“Aset sekarang tidak lagi penting. Paling penting punya akses. Bagaimana kita bisa memanfaatkannya. Bagaimana Kita memberi nilai tambah biar (manfaatnya,red) makin gede,” katanya.
Dodik mengatakan, dengan menjadi bagian dari Suara Surabaya Muda, para siswa ini sebenarnya sudah memiliki akses. Ia berharap, akses ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh SS Muda. Ia berharap, Kawan Muda Suara Surabaya (sebutan peserta SS Muda–Red) bisa belajar sebanyak mungkin di Suara Surabaya dan mengembangkan kemampuannya.
“Gak ada kurikulumnya. Tapi kita akan belajar semua yang kamu inginkan. Kamu yang drive. Kalian yang menentukan menunya,” ujarnya.
Sebagai informasi, SS Muda Batch II merupakan generasi kedua SS Muda yang terdiri dari 7 sekolah yaitu SMKN 1 Surabaya, SMA Muhammadiyah 10, SMK IPIEMS, SMA Nation Star Academy, SMAN 19, SMK Ketintang, dan SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya. (bas/ipg)