Film James Bond terakhir dari era Daniel Craig berhasil raup keuntungan mencapai 56 juta dolar AS atau sekitar Rp796 miliar. Menurut perkiraan perusahaan analitik Comscore pada Minggu (10/10/2021) debut film itu di akhir pekan mencapai 4.407 bioskop di Amerika Utara.
“Butuh waktu lama hingga akhirnya film ini muncul di layar lebar. Itu tepat seperti yang sudah kami prediksi,” kata Erik Lomis selaku kepala distribusi United Artists Releasing.
Dilansir dari Associated Press yang dikutip Antara pada Senin (11/10/2021) menurut distributor United Artists Releasing, 25 persen dari penonton kembali ke bioskop untuk pertama kalinya dalam 18 bulan terakhir pada pekan ini.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa film “No Time To Die” akan mendapatkan statistik yang cukup signifikan.
“No Time To Die” juga diluncurkan di sejumlah negara pada akhir pekan lalu yang ditangani oleh Universal Pictures dan MGM. Pada mInggu, pendapatan global diperkirakan mencapai lebih dari 313,3 juta dolar AS atau sekitar Rp4,4 triliun.
Faktanya, pembukaan film Bond terbaik yang pernah ada bahkan tidak mencapai 100 juta dolar AS (Rp1,4 triliun), misalnya pada 2012, debut “Skyfall” dibuka dengan 88,4 juta dolar AS (Rp1,2 triliun).
Beberapa kritikus maupun penonton juga memberikan tanggapan positif, seperti di Rotten Tomatoes film ini mendapat skor 84 persen dan di CinemaScore mendapat skor A-.
“Saya benar-benar lega karena film ini akhirnya tayang di bioskop dan orang-orang mendapat kesempatan untuk menikmatinya,” kata Daniel dari Charlotte Motor Speedway, Minggu.
Fakta lain juga menampilkan bahwa “No Time To Die” juga menunjukkan film Bond terpanjang yang pernah ada dan menjadi film yang memiliki anggaran produksi termahal yaitu sekitar 250 juta dolar AS (Rp3,5 triliun), itu belum termasuk biaya pemasaran yang ditaksir mencapai lebih dari 100 juta dolar AS (Rp1,4 triliun).
“No Time To Die” berhasil menggeser posisi “Venom: Let There Be Carnage” yang pekan lalu menempati posisi pertama. Pada pekan ini, film”Venom 2″ menghasilkan 32 juta dolar AS (Rp454 miliar) atau turun 64 persen dari rekor peluncuran yang mencapai 90 juta dolar AS (Rp1,2 triliun).(ant/wld/ipg)