Jumat, 22 November 2024

Jaga Kualitas Udara di Dalam Rumah dari Paparan Asap Rokok

Laporan oleh Chusnul Mubasyirin
Bagikan
Puluhan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia melakukan aksi di depan Balai kota Jakarta, meminta penerapan larangan merokok di tempat umum. Dok: Antara

Menjaga kualitas udara di tempat tinggal penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Terutama saat pandemi, di mana banyak aktivitas dilakukan di rumah. Baik belajar sampai bekerja.

Kualitas udara di dalam rumah akan terganggu jika ada satu di antara anggota keluarga yang merokok.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengingatkan, rokok mengandung 250 bahan kimia berbahaya. Terindikasi 50 di antaranya penyebab kanker.

“Seseorang yang berada di tempat yang mengizinkan untuk merokok, berisiko terpapar zat berbahaya dalam jumlah tinggi, karena polusi yang ditimbulkan asap rokok bisa mencapai level yang jauh lebih tinggi dibandingkan polutan udara lain, seperti asap knalpot mobil,” demikian dilansir laman WHO, dikutip Antara, Minggu (10/10/2021).

Jika Anda merokok di ruangan tertentu, residu asap rokok akan tetap menempel pada karpet, gorden, dan benda-benda lainnya selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.

Meskipun jendela telah dibuka untuk menjamin sirkulasi udara, bahan kimia pembakaran rokok tetap bisa tertinggal di ruangan.

Untuk itu, kalau ingin menjaga kualitas udara di rumah demi menjaga kesehatan keluarga, Anda bisa memperhatikan hal berikut.

Berhenti merokok di dalam ruangan

Berhenti merokok memang jalan terbaik untuk menghindari paparan asap rokok meskipun tidak gampang. Setidaknya, jika Anda terpaksa merokok, lakukan di luar rumah.

Dengan begitu, paparan residu asap rokok dan partikelnya terhadap anggota keluarga maupun benda-benda yang berada di rumah bisa diminimalisasi.

Jaga kebersihan

Biasakan menjaga kebersihan diri dan rumah dengan cara mengganti, mencuci, atau membersihkan seluruh perabot secara berkala.

Ingat, sehabis merokok, sebaiknya Anda mandi dan berganti pakaian sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga karena partikel berbahaya dari asap rokok juga berisiko menempel pada rambut, kulit, dan pakaian yang Anda pakai pada saat merokok.

Produk alternatif

Tidak bisa dipungkiri, banyak perokok kesulitan berhenti merokok sehingga menggunakan produk tembakau alternatif bisa jadi pertimbangan.

Dalam gelaran 8th Global Forum on Nicotine pada Juni 2021 lalu, Dr. Derek Yach Presiden Foundation of a Smoke-Free World menyebutkan, kehadiran produk tembakau alternatif bisa membantu 4 juta perokok per tahun dari ancaman kematian.

“Jumlah pengguna produk harm reduction telah mencapai 100 juta orang dan diprediksi bisa menekan tren kematian sekitar 3 hingga 4 juta per tahun,” ujarnya.

Berbeda dengan rokok yang menghasilkan asap karena melalui proses pembakaran pada saat dikonsumsi, produk tembakau alternatif menekan prinsip harm reduction dengan menerapkan sistem pemanasan yang hanya menghasilkan uap.

Dengan demikian, kadar bahan kimia berbahaya yang dihasilkan bisa ditekan secara signifikan dan uapnya tidak mengandung partikel padat, sehingga tidak akan menempel di tubuh maupun perabotan. (ant/cus/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs